life - travel - thought - journal

Drama Bikin Paspor di Kantor Imigrasi Bandung

on
Sunday, January 21, 2018

*Jangan suudzon dulu ya baca judulnya. ‘Drama’ yang terjadi murni karena keterbatasan pengetahuan saya dan mama papa saya. Untuk pelayanan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Bandung, saya kasih 👍👍!*

==Prolog==

Mama sama papa saya berencana mau umroh akhir Februari. Nah kebetulan paspor papa saya sudah hampir habis dan mama belum punya. Jadilah beliau berdua berencana bikin paspor.

Iya, blog post ini ditulis berdasarkan pengalaman saya nganterin dan nemenin orang tua saya bikin dan perpanjang paspor. Kalau saya bikin paspornya udah tahun 2015. Waktu itu gak sempat nulis. Jadi sekarang aja deh nulisnya. 😁

Tadinya papa saya bilang, udah gampang paspornya sama ‘si itu’ aja. ‘Si itu’ maksudnya adalah seseorang yang bantuin beliau bikin paspor tahun 2013 lalu. Iyaaaaa, calo.

Terus saya tanya, berapa bayarnya? 750 ribu sajah.

Hmmm.

Saya pribadi berhasil bikin paspor sendiri tahun 2015. Bayarnya ya 355 ribu sesuai peraturan. Cuma tambah modal bolos kuliah rancangan penelitian satu kali.

Mama tentu setuju waktu saya kasih usul untuk bikin paspor sendiri aja, biar hemat. Dan, kenapa harus pakai calo sih? Waktunya masih banyak kok.

*Episode 1*

Setelah tanya-tanya temen dan browsing sana-sini, baru tahu sekarang kalau mau bikin paspor itu kita bisa daftar lewat WhatsApp, website imigrasi, atau aplikasi Antrian Paspor. Daftar ini hanya untuk dapat nomor antrean ya. Untuk daftar bikin paspornya (isi formulir, wawancara, dan foto) ya antre lagi sesuai nomor yang didapat.

Ternyata daftar antrean via WhatsApp udah gak berlaku lagi. Pilihannya tinggal website dan aplikasi. Masalahnya waktu saya cek di aplikasinya, kok kuota habis semua! Di Kantor Imigrasi Bandung (Jalan Surapati) dan di Unit Layanan Paspor yang di Jalan Seokarno Hatta gak ada jadwal yang kosong.

Udah gitu, suatu hari mama ketemu orang di kantor Depag yang bilang kalau permohonan paspor lagi ditutup sampai akhir Januari. Dia cerita juga akhirnya dibantuin orang gitu. Iyaaaaaa, calo.

What the??? Gak mungkin banget lah, pikir saya. Bikin paspor itu normalnya kan 4 hari. Jumlah orang yang bisa daftar per hari pun udah diatur kan. Ya aneh aja kalau sampai ditutup gitu. Pasti ulah oknum sih sebar info kayak gini ini hufffft.

Besoknya (13 Desember 2017) pagi-pagi akhirnya nekat aja ke Unit Layanan Paspor yang gak terlalu jauh dari rumah. Sampai sana, ya bener harus udah daftar antrean lewat web atau aplikasi dulu. Terus saya tanya sama satpamnya, “Pak tapi kok kuotanya abis terus yah yang di Bandung?” Pak satpam menjawab dengan tegas namun tetap ramah, “Bukan habis tapi belum dibuka. Pagi ini baru dibuka untuk jadwal antrean tengah Januari. Silakan dicek lagi.”

OOOOH GITU.

Oke pak! Makasih banyak!

Bener ternyata kuota yang di kantor imigrasi (Jalan Surapati) ada banyak untuk tanggal 15 sampai 26 Januari. Per hari ada dua sesi (pagi dan siang) dan kuota per sesinya sekitar 250 kalau gak salah. Satu akun bisa untuk daftar antrean sampai 5 orang. Jadilah dapet antrean tanggal 15 Januari sesi pagi. Abis itu pulang lagi hahaha.

Kalau udah daftar di aplikasi nanti akan dapat kode booking dan QR code yang filenya bisa diunduh dalam PDF. File ini diprint dan dibawa ya biar gak ribet liatin HP ke petugasnya nanti.

*Episode 2*

15 Januari kemarin sebelum jam 8 pagi udah sampe kantor imigrasi di Surapati. Bilang sama petugasnya udah daftar online, untuk hari itu jam 8 pagi. Lalu kita akan dikasih formulir untuk diisi. Jangan lupa bawa pulpen ya! Kemarin mama gak bawa terus beli harganya 3 ribu btw.

Ohiya pas daftar di aplikasi itu kan udah ada tanggal dan jamnya kan ya. Datanglah sesuai tanggal dan waktu yang tertera. Kalau jadwalnya jam 8 datangnya jam 8 kurang 15 menit. Kalau jam 9 ya datangnya jam 9 kurang 15 menit aja. Biar gak numpuk orang di kantor imigrasinya. Ini diulang-ulang terus loh sama petugasnya karena banyak yang datang gak sesuai jadwal.

Untuk antrean walk-in ternyata masih bisa juga. Tapi per hari cuma 75 nomor. Kalau sekiranya gak dapet antrean online dan bisa datang pagi-pagi, bisa dicoba untuk antre walk-in.

Persyaratan bikin paspor gak ribet kok. Kemarin lihat di twitter kok ada yang ribut ya katanya petugasnya minta macem-macem? Di Bandung Alhamdulillah gak dipersulit sama sekali. Sesuai sama yang tertera di website imigrasi aja:
  1. KTP
  2. KK
  3. Akta kelahiran atau ijazah atau surat nikah (salah satu ajah)
  4. Rekomendasi dari travel (kalau mau umroh)
Persyaratan nomor 1 sampai 3 dibawa aslinya dan fotokopiannya. Fotokopi di kertas A4, jangan digunting. Untuk surat nikah, yang di fotokopi halaman yang ada fotonya. Biar aman, saran saya fotokopi aja di tempat fotokopi di kantor imigrasinya. Pasti langsung sesuai aturan, jadi gak bakal bolak-balik. Waktu fotokopi juga sekalian beli materai ya jangan lupa!

Bagi yang namanya cuma dua kata, seperti papa saya, harus tambah nama kan ya biar jadi minimal tiga kata. Nama tambahannya dari mana? Bisa nama ayah atau nama kakek. Ini tinggal minta surat pernyataan ke petugas waktu minta formulir. Surat ini butuh materai juga btw. Jadi beli dua ya!

*Episode 3*

Masalah jumlah kata pada nama, ada baiknya untuk cek nama lengkap di semua dokumen yang jadi persyaratan. Nama mama saya itu selama ini tiga kata. Di KTP dari jaman dulu namanya itu ada tiga kata. Eh tau-taunya, nama di surat nikah cuma dua kata karena kata kedua dan ketiganya jadi satu gak pake spasi. Akhirnya diminta tambah nama juga deh. Saya baliklah ke tempat fotokopi untuk beli materai lagi.

Sebenarnya, kita itu dapet nomor antrean untuk foto setelah ngumpulin formulir dan syarat-syarat. Jadi gak usah sambil santai-santai ya ngisi formulirnya. Biar dapet nomor antrean kecil. Kemarin mama dapet nomor 007 (buat paspor baru) dan papa nomor 003 (perpanjangan).

Total loketnya ada 14. Antrean foto di loket yang perpanjangan lebih cepat dipanggil. Sekitar 08.30 papa saya udah selesai foto dan wawancara. Beberapa menit kemudian giliran mama. Jam 9 pas semua beres. Tinggal bayar di bank.

Oke sip. 👍

Apakah dramanya tamat sampai di situ?

Tentu saja tidak.

*Episode 4*

Setelah foto itu kan dikasih kertas untuk bayar ke bank-nya kan. Di kertas itu ada tulisan yang kira-kira bunyinya, “paspor bisa diambil 3 hari setelah pembayaran.” Tapi mama dikasih tau lagi sama petugasnya kalau jadinya 4 hari setelah bayar.

Saya gak tau dong ya tentang ini. Saya iya-iya aja waktu hari kamis (tanggal 18 Januari) mama ngajak ngambil paspornya.

Datangnya gak pagi-pagi sih, sekitar jam 10an. Kalau mau ambil kita tunjukkin kertas yang untuk bayar ke bank (yang ada barcodenya) untuk discan dan dapat nomor antrean pengambilan.

Udah nunggu sekitar setengah jam, akhirnya dipanggil. Eh ternyata paspornya belum jadi! Hahaha abis itu mama baru cerita kalau kemarin udah dikasih tau jadinya itu 4 hari. Cuma beliau bingung dan menganggap tulisan di kertasnya yang bilang 3 hari itu yang bener. Jadilah pulang dengan tangan hampa hehehe. Padahal kalau mau aman ya emang mending datang setelah 4 hari sih ya.

Maka dari itu, dengarkan dan ingat baik-baik ya setiap kata dari para petugas di kantor imigrasi!

Besoknya (tanggal 19) balik lagi deh ke imigrasi. Sampai sana sekitar jam 9, dapat nomor 132 dan monitor di loket pengambilan belum nyala. Jam 9.30an antrean nomor 1 baru mulai dipanggil, tapi sekali panggilan banyak banget sekitar 20 nomor. Sekitar 10.30 akhirnya sampai nomor mama saya dipanggil. Dapet deh paspornya. Yey, berhasil tanpa calo!

Apakah dramanya tamat sampai di situ?

Tentu saja tidak.

*Episode 5*

Waktu jalan ke parkiran, baru saya cek tuh paspor papa saya. LOH KOK NAMANYA TETEP DUA KATA? Yah elaaaah kok bisa salah sih??? Udah sewot sendiri dalam hati. Saya masuk lagi ke kantor imigrasi. Tadinya mau protes di loket pengaduan, tapi kok banyak banget orang ah lama. Akhirnya balik ke loket pengambilan, dan langsung ditunjukkin sama mbaknya halaman 4.

Hahaha jadi nama yang tiga kata itu cuma jadi catatan gitu yang ditulis di halaman 4 paspornya. Kalau nama di bagian biodata itu akan sesuai sama identitas kita. Setelah saya teliti, di halaman depan ini udah ada tulisan “see page 4” loh ternyata hahaha. 👍

==TAMAT==

Note to myself: Nanti kalau bikin surat nikah harus dipastikan penulisan namanya sampai spasinya jangan ada yang salah setitikpun! Terus kalau punya anak kasih namanya langsung 3 kata aja. Semua dokumen dari akta kelahiran sampai surat nikah juga harus diteliti biar gak nambah-nambah drama kalau mau bikin paspor okeyyyy.

P.S.: Bentuk yang baku itu memang antre loh, bukan antri. Cek aja di KBBI. Sedihnya, nama aplikasinya aja ‘Antrian Paspor’. Hmmm bisa diprotes @ivanlanin nih.

Film yang Wajib Ditonton di 2018

on
Sunday, January 7, 2018

Halo halo apa kabaaar? Selamat tahun baru ya~ Wow 2018! Sebentar lagii 2020 wuuu zzzz. Post pertama tahun ini mau bahas tentang film yang bakal rilis di 2018 nih. Cuma 5 film aja sih. Tapi kalau saya berhasil nonton semua film ini di bioskop, maka hal itu akan menjadi rekor buat saya yang biasanya cuma nonton 2-3 kali dalam setahun. 

Langsung aja yuk bahas film-filmnya.

1. The Incredibles 2 (15 Juni)


Yang sudah ditunggu bertahun-tahun lamanya. Siapa yang gak suka sama film Pixar satu ini? Film ini mengangkat tema keluarga superhero dengan kemampuan tiap anggota yang unik. Beda dari film animasi lain seperti Toy Story atau Despicable Me yang cuma butuh waktu 3-4 tahun untuk merilis sekuel keduanya, The Incredibles 2 berjarak 14 tahun dari film pertamanya. Iya, The Incredibles rilis tahun 2004! Hayo, umur berapa kamu waktu itu? Saya masih inget dulu nonton ini dengan nyewa VCD. Sekarang bahkan tempat penyewaan VCDnya juga udah ga ada ya kan. Jadi ya kangen banget lah sama keluarga pahlawan super ini!

2. Wiro Sableng (28 Desember)


Wiro Sableng awalnya merupakan tokoh novel yang terbit mulai tahun 1967. Cerita pendekar sakti mandraguna ini kemudian diadaptasi ke layar kaca di tahun 90-an. Masih sedikit inget juga sih nonton ini pas TK :D kalau ceritanya sih gak inget sama sekali ya. Ingetnya cuma dia ini pendekar didikan Sinto Gendeng yang punya senjata khas berupa kapak naga geni 212. Wiro Sableng punya kostum berwarna putih kayak baju karate, rambutnya gondrong dan pakai bandana. Di filmnya yang akan rilis akhir tahun ini, tokoh Wiro Sableng akan diperankan oleh Vino G. Bastian, anak dari pengarang cerita Wiro Sableng.

3. Keluarga Cemara (TBA)


Lagi-lagi cerita nostalgia ya 😐 Keluarga Cemara ini dulunya juga sinetron. Tayang tahun 1996 sampai 2004. Mungkin yang masih diinget sampai sekarang cuma penggalan lagunya “harta yang paling berharga adalah keluarga….” Dulu sinetronnya booming banget katanya, karena ceritanya sarat dengan hal-hal positif tentang keluarga. Mulai dari hubungan anak dengan orang tuanya sampai hubungan kakak beradik yang saling menyayangi dan mengayomi.

(Baca juga: Drama Korea Kesukaan)

4. The Avengers: Infinity War (4 Mei)


The Avengers ini satu-satunya film superhero yang saya ikutin deh kayanya. Walaupun abis nonton ya udah lupa lagi deh ceritanya. Tapi film pertamanya saya nonton di bioskop, waktu itu bareng temen SMA. Yang keduanya juga nonton lagi rame-rame bareng temen kuliah. Saya yang lebih suka film kartun dan drama ini nonton karena pingin ikut rame-ramenya aja sih 😁 Waktu nonton sih seru-seru aja, gak bikin ngantuk (FYI saya tidur pas nonton G.I. Joe dan Transformers) Tokoh-tokohnya juga saya cuma tau aja, gak sampe akrab(?) Tapi  karena udah nonton yang ke-1 dan 2 maka ayo kita nonton film ke-3nya ini rame-rame lagi!

5. Mulan (TBA)

Film nostalgia lagi haha maafkan ya. Dulu nonton versi animasinya pas masih TK. Punya puzzle gambar Mulan juga loh dulu aku! Mulan adalah satu-satunya Disney Princess yang penampilannya paling gak kayak princess sih ya, jadi beda banget gitu dari temen-temennya. Mulan juga bukan anak raja dan gak tinggal di istana. Jadi Mulan ini blasteran antara princess dan pahlawan hohoho. Kalau yang versi tahun ini adalah versi live actionnya (posternya belom ada btw, atau aku aja yang gak nemu ya). Wiiih gak sabar!

Segitu aja? Iya segitu ajaaaa hehe. Saya bukan  movie go-ers sih. Sukanya juga film yang gitu-gitu aja, kebanyakan kartun 😄 Jarang banget nonton di bioskop pun. Film download-an aja banyak yang numpuk di harddisk belum ditonton. Tapi lima film di atas sungguh bikin excited. Ini bikin postingan biar inget aja kalau saya pengen nonton film-film itu. Semoga bisa jadi referensi juga yah. Yang mau nonton, ajak aku yaaaa~