life - travel - thought - journal

Menunggu Matahari Terbit di Anggrek Lounge Stasiun Tugu

on
Thursday, June 7, 2018
Berkunjung ke Yogyakarta naik kereta? Sampai di Stasiun Tugu pagi-pagi buta? Mau ke penginapan, tapi belum buka? Tenang saja! Kini kamu bisa menunggu pagi dengan nyaman di Anggrek Lounge!



Sekarang bukan hanya bandara saja yang punya executive lounge, stasiun kereta juga punya. Executive lounge pertama milik stasiun kereta ini diresmikan pada 22 April 2017 lalu oleh PT KA Pariwisata di Stasiun Tugu Yogyakarta. Executive lounge ini diberi nama Anggrek Lounge.

Anggrek Lounge beroperasi pada pukul 16:00 sampai 10:00. Jadi tempat ini cocok untuk beristirahat bagi kamu yang sampai di Stasiun Tugu tengah malam atau dini hari, juga bagi kamu yang punya jadwal berangkat pada jam-jam tersebut.

Menurut informasi yang saya baca, untuk bisa masuk Anggrek Lounge ini dikenakan biaya 50.000 rupiah selama masa promosi dan selanjutnya akan menjadi 65.000 rupiah. Tapi saat saya ke sana akhir April 2018 kemarin, ternyata harganya masih 50.000 rupiah. Wah, lama juga ya, masa promosinya. 😁

Dengan harga tersebut, lounge ini menyediakan fasilitas yang beragam seperti WIFI, TV, musola, toilet, majalah, serta makanan berat dan snack. Berkapasitas sekitar 100 orang, lounge ini terasa sepi saat saya sampai pukul 03.30 pagi. 



Tempat duduk yang tersedia bervariasi. Mulai dari sofa kulit hingga kursi bar tinggi. Lumayan, saya bisa meluruskan badan sejenak setelah duduk di kereta selama 9 jam.




tempat meluruskan kaki dan punggung

Setelah beberapa menit memejamkan mata, saya mulai melihat-lihat makanan yang disediakan. Masih terlalu pagi untuk sarapan, saya memutuskan untuk menyeduh secangkir teh. Bersama dispenser air panas terdapat juga dispenser berisi jus jeruk yang berwarna oranye nan menggoda.




Saya melihat-lihat makanan yang disediakan. Ada nasi dan beberapa lauk yang tidak terlalu menarik. Selain itu ada juga beberapa jenis jajanan pasar dan roti tawar. Untuk makanannya… Hmm, tolong jangan berharap terlalu banyak ya. Ayam dan tempenya dingin, rasanya pun jauh dari istimewa. Mungkin makanannya dimasak dari siang ya, kan lounge ini buka dari pukul 4 sore. Saya gak terlalu ambil pusing sih soal makanan ini. Yang penting perut terisi aja lah. Masih ada beberapa makanan yang lain, tapi saya gak tertarik.


Habis solat subuh saya pingin bikin roti bakar. Saya belum pernah nyoba pakai toaster jadi nggak ngerti tapi saya juga malas nanya ke mas-masnya jadi saya sok tau aja. Dua kali percobaan, hasilnya sama: gagal makan roti bakar. 😆 


Yang paling saya sayangkan dari lounge ini cuma satu sih. Sebel banget saat baca tulisan “toilet bukan untuk mandi”. Iya, karena isi toiletnya benar-benar cuma wastafel dan kloset. Jadi ya gak bisa mandi. Padahal ukuran toiletnya cukup besar untuk dipasangi shower.



Kenapa ya gak boleh mandi? Padahal lounge ini buka di waktu dini hari, asumsi saya sih orang-orang yang kesini memang niatnya untuk menunggu pagi datang. Supaya tidak perlu keluar stasiun saat hari masih gelap. Alangkah menyenangkan kalau keluar stasiun sudah siap beraktivitas, bukan? Tapi ternyata di sini malah tidak bisa mandi.

musola kecil hanya muat untuk dua orang

Kalau dilihat dari harga 50.000 untuk masuk lounge ini, saya lebih melihatnya sebagai biaya istirahat di ruangan yang nyaman aja sih. Karena ruangannya bebas asap rokok, full AC, dan kita bisa duduk bahkan selonjoran di kursi empuk. Untuk makanannya dianggap bonus aja ya 😅. Untuk toilet dan musola sih gak masuk hitungan karena toh di luar lounge juga ada.

Saya bisa bilang gitu karena terasa banget bedanya waktu saya balik ke stasiun ini sore harinya untuk pulang ke Bandung. Di luar lounge itu susah banget cari tempat duduk plus gerahnya Jogja ya ampun.

lampu antik yang mengingatkan pada tahun 2013 (?) 

Oh iya! Waktu mau pulang ini saya jadi sadar area yang ditempati Anggrek Lounge itu dulunya ruang tunggu bebas loh, yang siapa saja boleh duduk.  Tahun 2013 saya pernah juga ke stasiun Tugu dan saya mengagumi ruang tunggunya yang bergaya sangat ‘Jogja’. Tentunya dulu gak ada fasilitas macam-macam dan gak ada temboknya juga. Sedangkan sekarang kalau kita gak masuk lounge,  gaya sangat ‘Jogja’-nya jadi gak terasa. 😕

Jadi gimana nih kesimpulannya? Recommended gak sih Anggrek Lounge ini? 

Kalau mau coba sih, silakan banget! Apalagi kalau kasus kamu sama kayak saya, yang sampai stasiun pagi buta sedangkan baru ada acara pukul 7 atau 8 pagi. Tapi ya itu tadi, jangan berharap banyak sama makanannya dan yang perlu dicatat: gak bisa mandi!

-dra-