life - travel - thought - journal

2017: Story and Review

on
Tuesday, December 26, 2017


Story

Tahun ini dibuka dengan JANUARI yang cukup bikin frustasi karena kerjaan di lab gak kunjung selesai. Selain ngelab, bulan ini saya ikut les bahasa korea gratis di UPT bahasa, bareng Ezzy. Selalu seneng kalau main dan ngobrol sama Ezzy. Walaupun kadang bikin frustasi juga sih, haha. Tapi berkat ngobrol sama Ezzy, saya jadi mengurungkan niat untuk melakukan suatu hal buruk. Selanjutnya, Singapura! Akhirnya naik pesawat lagi setelah 16 tahun. Akhirnya pertama kali ke luar negeri. Akhirnya paspor yang dibikin sejak 2 tahun lalu itu ada dipakai juga. Walaupun perginya dengan guilty pleasure yang sungguh besar karena belom sidang.

Awal FEBRUARI akhirnya ngelabku se-le-sai. Skripsi pun diselesaikan, dengan berbagai dramanya. Tanggal 9 berhasil seminar dengan lika-liku yang ajaib. Tanggal 27 dinyatakan lulus dengan nilai sidang yang gak terduga huhu senang dosenku baik-baik banget. MARET awal saya terlena. Revisi skripsi gak disentuh seminggu lebih. Bulan ini ngerayain ulang tahun Icus yang diwarnai mobil mogok, dan ulang tahun Lela di Monas dan GI. Sisanya saya nyiapin wisuda. APRIL tanggal 1 resmi sarjana deh. Alhamdulillah, bukan april mop. Wisudanya sesungguhnya rada fail karena rok saya gak bisa dipake jalan :’( . Tanggal 4 Winner comeback dan lagunya hits!!! I’m so proud :’). Tanggal 13 bikin bridal showeruntuk Intan.

Bulan MEI cukup senang karena saya pergi ke tiga kota berbeda. Pertama ke Ciamis waktu nikahan Intan. Iyah sekarang aku punya sahabat yang udah ibu-ibu! :P Kedua, ke Jogja aja sih haha. Ketiga, jalan-jalan sehari di Semarang :D Bulan JUNI highlightnya bulan Ramadhan. Ramadhan tahun ini lumayan membaik dari tahun-tahun sebelumnya. Hampir tiap hari tarawih ke masjid. Walaupun ibadah yang lain masih minim juga. Buka puasa bareng hula-hula di Sukigao. Terus ke Istiqlal dan beli Halal Guys di Senayan City. Lebaran seperti biasa di Jogja, lengkap bersama 7 persepupuan dan jalan-jalan malam 3 hari berturut-turut.

Berhubung abis dapet duit lebaran dari kakek, bulan JULI saya jajan mulu T_T Beli buku, sepatu, jam tangan, skincare, sama makan banyak banget ya ampun. Terus baru nyadar sekarang ahahaha. Udah gitu tanggal 22 ikut open trip ke Pulau Harapan. AGUSTUS jadi bulan fangirling deh kayaknya, soalnya Winner comeback lagi. Terus saya ikutan jadi panitia open house prodi. Akhir bulan ngerayain ultah Intan di Eatboss Buah Batu. Bulan SEPTEMBER hampir aja saya menginjakkan kaki di Sumatera untuk pertama kalinya, tapi gagal. Rejekinya ternyata dapet free trial di 20fit. Terus bikin SKCK. Tanggal 26 mulai les nyetir mobil. Tanggal 30 ngerayain ultah Dadah di kedai ling-ling dan ke store Innisfree di PVJ.

OKTOBER sungguh bulan yang kosong. Cerita yang berharga cuma bikin SIM A sama tes cpns dan tes kerja di sebuah BUMN. NOVEMBER dapat tiga panggilan tes kerja. Dua di antaranya di Jakarta. Jadi ke Jakarta berdua sama mama, ngebolang naik kereta, taksi online, angkot, transjakarta, dan bus primajasa. Ceritanya di another post mungkin ya. Akhir bulan laptop rusak… DESEMBER saya dapat pencerahan, sedikit. Highlightnya mungkin… tentang blogging. Saya menemukan banyak sekali blog menarik dan itu membangkitkan semangat untuk nulis lebih banyak. Saya belajar hal baru tentang blog. Ternyata banyaaaak banget yang saya gak tahu tentang blogging. Dan ketertarikan saya terhadap dunia blog ternyata belum pudar. Will update more details about this soon!

Review

Dari akhir tahun 2016 sampai saya akhirnya lulus sidang sarjana itu emang otak saya blank banget. Mikirinnya cuma selesaiin skripsi sama sidang doang udah. Soalnya dari pertengahan 2016 saya udah ancang-ancang untuk sidang Desember atau awal Januari. Eh taunya sampai Januari belom selesai juga tuh TA. Jadi masuk tahun 2017 bener-bener gak ada keinginan apa-apa. Gak ada resolusi apapun. Bahkan membayangkan abis lulus mau ngapain aja gak berani. Yang penting lulus dulu.

Kalaupun waktu itu saya bikin resolusi buat tahun 2017, isinya gak akan jauh-jauh dari lulus kuliah. Berarti, sepertinya saya bisa bilang capaian tahun ini cukup baik ya karena ‘resolusi’ tercapai ya. Untuk kehidupan saya selepas lulus kuliah, beda cerita lah. Saya akui keadaan saya sekarang ya akibat hal-hal yang saya lakukan dan yang tidak saya lakukan.

I get what I was praying for. And I don’t get what I wasn’t praying for. I get what I deserve. Life has been fair so far. Yang berat dari tahun ini adalah, rasanya saya lagi diminta pertanggung jawaban atas kata-kata dan pikiran saya. Saya dipaksa gak boleh plin-plan. Saya dipaksa mengenal diri saya sendiri sebaik mungkin. Saya dipaksa memilih, dan komitmen sama pilihan itu. Sungguh, buat saya ini berat. Alhasil saya bingung deh milih yang mana.

Mungkin untuk orang lain (atau saya sendiri di tahun-tahun sebelumnya), cerita yang dialami dalam rentang setahun bisa dibuat seperti drama yang ada “ups and downs”-nya. Tapi buat saya tahun ini, sungguhlah flat. Yang banyak gelombangnya itu cuma di dalam pikiran. Gelombangnya belum sempat jadi nyata karena saya gak belum berani ambil keputusan.

Anyway, rasanya tahun ini cukup banget main. Saya sangat mensyukuri itu. Tapi di sisi lain saya merasa lupa mikirin masa depan, hahaha. Sedih kalau mengingat perasaan orang tua yang lihat anaknya kok gak ada kemajuan. Tahun depan saya pengen lebih bersemangat menjalani hidup. Lebih berani mengambil keputusan. Dan tentu saja pengen bikin orang tua saya senang. Apapun yang datang, saya mau menjalaninya dengan ikhlas tanpa penyesalan. Semoga aja yang datang emang baik-baik dan menyenangkan.



*

I’ve been in doubt for a long time and I still am. But then I look back and realized that all I wanted is here. I am not lacking of anything. Maybe it's time to do what I always want to do. This might be pretty obvious but I actually have to learn it the hard way. For everything that hasn’t been around, they are simply not meant to me. For everything that hasn’t come yet, it is simply not their time to come.

2017, thank you for everything.

Sehari di Semarang

on
Sunday, December 17, 2017

Jadi ceritanya waktu itu adik saya mau ikut tes jalur mandiri UGM, dan papa memutuskan untuk ambil cuti dan kami ke jogja berempat. Papa ambil cuti tiga hari: Jumat, Senin, Selasa. Jumat untuk perjalanan menuju Jogja, Sabtu untuk istirahat dan survei lokasi, Minggu jadwal tes, Senin kosong, dan Selasa perjalanan balik ke Bandung. Entah bagaimana awalnya, akhirnya kami memilih untuk mengisi hari Senin dengan pergi ke Semarang, alih-alih jalan-jalan di Jogja.

Senin pagi sekitar jam 6 kamipun berangkat ke Semarang. Sekitar jam 9 udah masuk wilayah Semarang. Panasssss banget! AC di mobil hampir gak kerasa huhu. Sekitar jam 10 setelah keluar tol, papa mendapati suhu mesin mobil naik, sampai muncul warning! Sempat berhenti sebentar biar mobilnya istirahat dan suhu mesinnya turun. Lalu lanjut ke tujuan pertama: Masjid Agung Jawa Tengah.

🕌 MASJID AGUNG JAWA TENGAH 🕌

Tujuan pertama kali ini yaitu Masjid Agung Jawa Tengah. Lokasi masjid ini ada di Jalan Gajah Raya, gak terlalu jauh dari pintu tol Gayamsari. Salah satu daya tarik masjid ini adalah Menara Al-Husna yang berketinggian 99 meter. Karena belum masuk waktu solat, kami memutuskan untuk naik ke menara ini dulu.



Untuk naik ke atas menara, dikenakan biaya 7.500 rupiah. Di lantai paling atas menara ini ada teropong untuk mengamati kota Semarang lebih dekat. Puas lihat-lihat Semarang dari ketinggian, kamipun turun dan berencana ngadem di dalam masjid sambil menunggu waktu Zuhur.

Di serambi masjid ini ada 25 pilar bergaya koloseum yang dihiasi kaligrafi, melambangkan 25 nabi dan rasul. Terus ada juga payung-payung yang mirip di masjid nabawi itu loh. Awalnya payung-payung ini dibuka setiap hari jumat. Namun karena biaya operasionalnya gak sedikit, sekarang cuma dibuka pada hari-hari besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha.


Waktu masuk masjidnya, wah keren yaaa. Arsitektur di dalemnya gaya Jawa gitu. Di depan pintu masuk masjid dipajang Al Qur-an raksasa berukuran 145 cm x 95 cm (maaf lupa foto -_-).




🚗 MOBIL MAKIN PANAS 🚗

Setelah dari Masjid Agung, papa ngecek lagi mesin mobilnya dan berkesimpulan bahwa kami harus ke bengkel saat itu juga. Bersyukur nemu bengkel yang punya ruang tunggu yang nyaman dan kami dikasih minuman pula. Setelah dicek, ternyata mobilnya ‘dehidrasi’ parah dan akan selesai diperbaiki sekitar jam 4 sore.

😰

Karena belum makan siang, yang kepikiran saat itu ya cuma: makan apa dan di mana. Bersyukur lagi karena tepat di seberang bengkel ada KFC, langsung lah kami nyebrang. Abis makan akhirnya pesan grab car untuk ke Sam Poo Kong. Seperti kota besar lainnya, ternyata Semarang macet juga. Kami sampai di Sam Poo Kong setelah sekitar 30 menit perjalanan.

 SAM POO KONG 

Kelenteng Sam Poo Kong ini lokasinya ada di Jalan Simongan Raya no. 129. Kalau naik taksi online ya ketik aja “sam poo kong” sih haha. Tiket masuknya untuk di pelataran aja 8.000 rupiah. Kalau mau masuk ke bangunan kelentengnya tiketnya 20.000.


Kami sampai sini jam 2 siang dan itu panas banget Kalau ke sini kayaknya lebih enak pagi atau sore setelah jam 4 mungkin ya. Biar gak kepanasan, dan gak kesilauan juga. Asli silau banget. Kami lebih banyak duduk di bawah pohon daripada lihat-lihat kelentengnya. 😁

Kami gak lama di sini. Sekitar jam 3 pesan taksi online lagi untuk ke balik ke bengkel. Sampai bengkel kami nunggu sebentar sambil booking hotel.




Selanjutnya ke lawang sewu.

🏛 LAWANG SEWU 🏛

Sampai di Lawang Sewu jam 5 kurang sedikit. Lawang Sewu ini letaknya di dekat tugu muda Semarang. Tiket masuknya 10.000 rupiah untuk dewasa dan 5.000 rupiah untuk anak-anak dan pelajar. Ada jasa tour guide juga, dengan biaya 50.000 *kalau gak salah*. Kami sih gak pakai tour guide lah ya kan cuma pengen lihat-lihat gak pengen mikir haha.


Lawang Sewu dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1904. Waktu itu, bangunan ini digunakan sebagai kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang merupakan perusahaan kereta api di Hindia Belanda. Sekarang, lawang sewu dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia dan menjadi salah satu bangunan kuno bersejarah yang dilindungi di Semarang. Beberapa ruangan kini difungsikan sebagai museum kereta api, ada miniatur dan foto-foto sejarah perkereta-apian Indonesia. *iya ini infonya hasil googling*

Lokasi wisata ini terkenal cukup instagramable. Banyak yang foto-foto niat gitu pake DSLR dan pose tertentu, kayak lagi foto endorse. Entahlah.





🛌 HOTEL TJIANG RESIDENCE 🛌

Menjelang maghrib kami ke hotel yang udah dibooking tadi. Agak susah nyari lokasinya. Dan ternyata hotel ini ada di kawasan pecinan. Konsep hotelnya pun oriental banget. Fasilitasnya cukup baik, dan kamarnya model hotel modern. Yang paling top adalah harganya yang murah! Perkamarnya (untuk 2 orang) hanya 159.000 rupiah saja lho. Iya sih memang pas weekday dan bukan masa liburan.



🐟 BANDENG JUWANA 🐟

Malamnya kami keluar untuk cari makan malam dan beli oleh-oleh. Oleh-oleh khas Semarang tentunya Bandeng Juwana. Kami ke pusatnya di Jalan Pandanaran, dan ternyata di lantai 2 toko oleh-oleh ada restorannya juga. Ya udah kami makan malam di sini. Saya pesan sate bandeng yang rasanya biasa aja. Makanan lainnya juga biasa aja. Pantesan sepi hehehehe. Kalau harganya memang murah sih, semua di bawah 20.000.


Setelah makan, papa borong bandeng buat orang kantor. Selain bandeng banyak makanan lain juga kayak keripik gitu. Adik saya beli lumpia. Saya beli almond crispy. Perasaan dulu almond crispy khas Surabaya deh. Sekarang di Semarang juga ada. Di Kartika Sari Bandung bahkan juga ada. 😂

Yang menarik perhatian saya di toko ini adalah pajangan tanda tangan selebritis atau orang terkenal yang menghiasi hampir seluruh dinding toko. Jadi kalau ada seleb atau orang terkenal ke sini mereka akan foto dan nulis kesan pesan gitu, terus dibingkai dan dipajang. Banyak banget deh bingkainya, ada yang udah dari tahun 90-an pun.




🛣 PULANG 🛣

Setelah dari Bandeng Juwana kami kembali ke hotel dan besok paginya pulang ke Bandung. Lewat jalan tol baru lho, Tol Pejagan-Pemalang. Tapi menurut saya kurang asik lewat jalan ini. Lebih asik lewat pantura yang pemandangannya selalu laut!

Overall seneng banget bisa main di Semarang! Kalau ada kesempatan saya pingin ke Semarang lagi. Kemarin belum sempat ke toko oen, brown canyon, kampung pelangi, dan beli lekker Semarang yang terkenal itu huhu banyak ya. 😁


See you next holidayyyyy~!

Pensiunnya Laptop

on
Tuesday, December 12, 2017

Dia pertama sampai di tanganku pada Februari 2013. Laptopku sebelumnya ukurannya 14 inch, agak teralu berat untuk dibawa-bawa. Kebetulan waktu itu ada kuliah yang mengharuskan bawa laptop tiap minggu. Tentu aku senang sekali saat mendapat laptop 11.6 inch sebagai pengganti. Sejak pertama kali hadir, dia telah menemaniku menyelesaikan tugas presentasi, bikin laporan, baca e-book, sampai bikin skripsi, dan tentu saja nonton Running Man serta drama korea. Desember 2015 pernah hampir hilang di toilet PVJ karena ketinggalan, hehehe ternyata masih rejeki dan masih bisa bersama sampai Desember 2017.
Di postingan ini aku mau bilang terima kasih. Dia laptop pertama yang jadi punyaku 100%. Menemani kehidupan perkuliahan dan permainan selama S1. Jadi saksi ngerjain laporan praktikum yang seminggu ada 4 biji. Juga jadi saksi malesnya aku bikin skripsi. Terima kasih untuk gak pernah ngambek dan selalu bekerja lancar-lancar jaya.
Baca kronologi rusaknya laptopku di sini.
Hingga akhirnya rusak pun, dia masih laku dijual loh 😢 sungguh terharu. Di tempat aku menjualnya kemarin, berakhirlah kisah kami selama hampir 5 tahun ini. Terima kasih laptopku 😊

Only Miss The Sun When it Starts to Snow

on
Wednesday, December 6, 2017

Pernah gak kita yang tinggal di negara tropis ini berterima kasih akan adanya matahari? Tau gak sih kalau di bagian lain bumi ini ada orang-orang yang setiap hari cuma bisa lihat langit mendung, sampai-sampai sinar matahari dan langit biru itu sangat ditunggu-tunggu? Begitu langit cerah dikit mereka akan ‘merayakan’ dengan berjemur dan melakukan banyak kegiatan di ruang terbuka.
Seperti penggalan lagu yang jadi judul post ini. Terkadang kita gak menyadari bahwa hal-hal yang ada di keseharian kita itu berharga. Malah bahkan sering. Dan kita baru akan sadar, saat hal itu udah gak ada lagi.
Saya udah berbulan-bulan nih di rumah aja. Saya juga udah bikin daftar cerita apa aja yang bisa dipost di blog. Tapiiiiii, coba lihat sekarang ada berapa post yang terbit setelah 1 April? Baru 5. Padahal……. di daftar yang saya bikin ada…………… 15.
“Ke mana aja sih saya? Ngapain aja berbulan-bulan ini?”
Pertanyaan itu pun gak muncul begitu saja. Pertanyaan itu perlu dimunculkan melalui peristiwa besar. Gak cuma satu tapi dua peristiwa.
Pertama, charger laptop saya rusak. Gak tau sih apanya yang rusak. Pokoknya daya listriknya kadang masuk kadang nggak gitu ke laptopnya. Jadi kalau chargernya lagi bener, saya selalu usahain untuk isi baterainya sampai full. Saya masih bisa isi full baterai laptop saya untuk dipakai (nonton) sampai habis.
Kedua, waktu saya mau nyalain laptop dan ngetik password dan klik enter…tiba-tiba, kok, gak bisa? Yaudah saya klik tombol panahnya pakai mouse. Loh, kok? Passwordnya salah? Setelah dicek, ternyata memang ada huruf yang kurang. Akhirnya saya ulang dari awal dan perhatiin satu-satu hurufnya. Beneran. Huruf l sama p nya gak mau muncul dooooong. Di sini baru sadar kalau tombol enternya berarti error juga huaaaaa. *nangis* Untungnya saya inget ada on-screen keyboard. Begitu muncul layar desktop saya langsung buka Ms. Word buat cek semua tombol.
Hiks.
Ada 8 tombol aja gengs yang error.
Termasuk
Enter
dan
space bar
-_________________-
*nangis makin kejer*
Tamat lah riwayat. Mau ngetik apa coba tanpa enter dan space bar? Pake on-screen keyboard mau sampai kapan? Buat nonton video juga ribet lah kalau mau pause harus pake mouse. Hiks.
Menyerah, saya bawa laptopnya ke service center. Katanya kalau baterai gak mau di-charge masalahnya bisa macem-macem antara charger, port, baterai, atau mainboardnya. Kalau keyboard mah ya udah lah pasti keyboardnya rusak, gak tau kenapa mungkin dia lelah. Yaudah dicek dulu tuh rusaknya di mana. Seminggu berlalu, gak dikabarin juga. Akhirnya saya yang telpon ke sana.
Apa mau dikata. Laptop saya sakitnya udah komplikasi karena yang rusak di mana-mana T_T. Termasuk mainboardnya. Tau lah ya kalau mainboard rusak, semua orang bakal nyaranin untuk beli baru aja daripada diservis. Apalagi ini mainboard dan kawan-kawan. Ya gimana enggak, ini mainboard dll totalnya sejuta enam ratus. T_______T
Jadi ya begitu. Saya baru sadar selama ini saya menyia-nyiakan laptop saya. Cuma buat nonton aja terus. Padahal kan saya bisa bikin banyak tulisan ya. Saya bisa bikin apapun lah yang produktif pokoknya. Begitu rusak baru deh nyesel. Untung aja rusaknya bukan yang mati total, jadi data-data bisa diamankan. Untung juga masih ada laptop adik yang jarang dipakai, jadi saya bisa posting tulisan ini.
Semoga segera ada rezeki buat beli laptop baru dan semoga peristiwa ini jadi pengingat supaya saya nggak “only miss the sun when it starts to snow” lagi ya.
Cheers!

Mencoba EMS Training di 20fit

on
Tuesday, October 31, 2017
Pasti udah pada tahu kan apa itu EMS? Kalau belum tahu, paling gak pasti udah pernah denger deh……. EMS adalah singkatan dari Electro Muscular Stimulation yang merupakan metode olahraga menggunakan sistem impuls. Saya pertama tahu dari Mbak Andien (sok akrab) yang punya bisnis tempat fitness EMS dengan nama 20FIT. 

Nama 20FIT berasal dari konsep bahwa kebugaran dapat dicapai dalam waktu 20 menit. Jadi dengan teknologi EMS dan peralatan Miha Bodytec, latihan selama 20 menit saja akan dapat memberikan manfaat yang sama seperti 1-1,5 jam latihan di gym pada umumnya.

Sebagai orang yang selalu mencantumkan olahraga rutin sebagai resolusi di setiap tahun baru (karena gak pernah tercapai), saya langsung ingin tahu lah ini olahraga yang kayak apa. Pernah nonton talkshow yang bahas olahraga ini, wow, mesin dan teknologinya dari Jerman. Pasti lah harganya mahal. Waktu cek di websitenya, hehe, bener aja. Sekitar 500 ribu rupiah per sesi. Niat ingin coba pun runtuh sudah.

Karena masih penasaran, saya follow aja instagramnya. Kebetulan mereka udah buka cabang di Bandung dan ada akun ig-nya sendiri. Berbulan-bulan yang lalu sempat ada promo 150 ribu untuk first trial. Waaaah, lumayan banget buat yang penasaran tapi gak cukup mampu kayak saya #lol. 

Saya udah cek cara-caranya di webnya tuh waktu itu. Tapi karena kuliah masih padet banget, akhirnya saya gak jadi coba. Kebetulan 20FIT Bandung ini tempatnya lumayan jauh dari rumah, jadi saya gak bisa kapanpun dateng ke sana. 

Selang beberapa waktu kemudian, ternyata ada promo lagi! Kali ini promonya 250 ribu untuk 2 sesi. Wah lebih murah dari promo yang pertama dong jatohnya! Tapi tetap saja, saya belum berkesempatan untuk coba. 😢

Hingga akhirnya ada promo yang wow banget yang bikin saya berhasil dateng ke sana: FREE FIRST TRIAL!!!! HAHAHA ternyata selama ini saya gak dapet kesempatan untuk coba dengan harga promo karena rejeki saya adalah dapet yang gratis. 😉

Kondisinya sekarang saya udah lulus kuliah dan belum dapet kerja. Gak ada alasan lagi dong untuk gak jadi nyobain 20FIT ini? Yes!!! Walaupun jauh juga saya datengin, toh di rumah gak ada kerjaan #sad. Beberapa menit setelah saya lihat infonya saya langsung daftar di webnya. 😁

Jadi di webnya kita harus register dulu, abis itu kita bisa booking mau datang tanggal berapa dan jam berapa. Nah, sehari sebelum jadwal latihan, pihak 20FIT bakalan hubungin kita untuk mengingatkan (saya dichat via whatsapp).

Akhirnya hari yang saya tunggu-tunggu tiba! Saya sampai di 20 FIT Bandung dan disambut ramah oleh resepsionisnya. Pertama saya diminta untuk isi formulir biodata dan riwayat penyakit singkat gitu. Abis itu, saya langsung dikasih baju latihan, handuk wajah, handuk badan, dan kunci loker. Untuk yang berjilbab, silakan bawa sendiri legging dan dalaman lengan panjang ya! 

Setelah ganti baju, di ruang konsultasi udah ada trainer yang menunggu dan menyambut dengan senyuman. Sebelum mulai latihan, saya ditimbang berat badan dan diukur BMI serta level visceral fat. Alat pengukur level visceral fat ini menyatu sama timbangan. Caranya kita cukup menempelkan ibu jari kita di tempat yang bentuknya kayak stang sepeda. Kemudian data-data tubuh kita bakal dicetak.

Setelah itu, barulah masuk ruang latihan. Sebelum mulai, trainernya jelasin sedikit tentang kondisi tubuh kita. Akan ketahuan lah kalian-kalian yang gak pernah olahraga. Dijelasin juga kategori apakah kita underweight, normal, atau overweight. 

Dari level visceral fat, kita dikasih tahu berapa banyak massa lemak yang harus kita kurangi dan berapa banyak massa otot yang harus kita kurangi atau kita tingkatkan untuk mencapai kondisi normal. Kemudian saya dipakein rompi yang ada kabelnya. Kabel-kabel ini dihubungkan sama mesin yang akan mengalirkan impuls listrik ke tubuh. Ujung-ujung kabel yang terhubung ke mesinnya lebar-lebar kayak ujung kabel HDMI #lol. 

Oiya, ternyata untuk pertama kali latihan EMS, kita cuma akan latihan selama 10 menit.




Jadi latihan dengan EMS ini gerakan-gerakannya sama saja kayak olahraga biasa. Yang dominan adalah gerakan maintaining position gitu yang intinya adalah menahan tubuh dalam suatu posisi dalam waktu 4 detik. Di setiap jeda gerakan pun cuma boleh istirahat maksimal 4 detik. Gerakan-gerakannya antara lain plank, squat, crunch, dan lain-lain yang saya gak tahu namanya apa. 

Bener aja, baru gerakan pertama keringet udah keluar dooooong. Dan impuls listriknya itu, rasanya geli-geli gitu. Selain bikin geli, impuls listrik ini bikin otot kita bekerja lebih kuat, karena si otot harus melawan impuls listrik itu untuk bergerak. Jadi badan kita berasa tambah beratttt. Pantesan ya keringet jadi cepet keluarnya. 

Di sepanjang latihan, trainernya beberapa kali bilang, “kalau pusing bilang ya” dan tanya, “pusing gak?”. Padahal saya gak merasa ada tanda-tanda pusing sama sekali. Waktu saya tanya, trainernya bilang “iya, biasanya suka ada yang pusing kalau baru pertama coba.”

10 menit latihan itu aja rasanya udah lamaaa banget coy, kalau full 20 menit beneran habis kali ya tenaga saya. Apalagi waktu plank, belum juga 2 detik udah jatoh lutut saya hahaha. Pokonya bakal kelihatan deh kalau memang gak pernah banget olahraga ya bakal lumayan susah ngikutin latihannya dengan benar. 

Selesai latihan, biasanya boleh pilih mau relaksasi atau fat burning. Saya sih udah siap mau jawab fat burning waktu nanti ditanya. Eh, ternyata, gak ditanya dong. Trainernya langsung pilihin fat burning karena lihat persentase visceral fat saya yang berlebih #sad. 

Fat burning ini ya sama saja sih dialirin impuls listrik juga, cuma kita geraknya ringan-ringan aja kayak pelemasan gitu.. dan dengan itu maka selesai lah latihan EMS saya di 20FIT dengan promo free first trial. #horeeeeeeee.



Selesai latihan saya bersih-bersih badan dan ganti baju di kamar mandi, dan seperti yang udah saya baca di blog orang lain, di sini udah disediakan lengkap peralatan dari sabun, sampo, sampai deodoran, body lotion, dan juga ada hair dryer. 

Padahal saya udah jaga-jaga bawa sabun dan sampo sendiri, siapa tahu gak dikasih fasilitas lengkap karena saya free alias gak bayar sama sekali hahaha. Oiya, ternyata bedanya dari pelanggan yang bayar adalah mereka dapat minuman.




Makasih banyak 20FIT! Seneng banget akhirnya bisa nyobain EMS training, jadi gak penasaran lagi. Tapi secanggih-cangihnya teknologi ini, tetap bukan sulap ataupun jamu diet yang bisa bikin lemak hilang dan lingkar perut mengecil dalam semalam. Pasti butuh waktu dan ketekunan latihan juga. 

Kalau lihat biayanya, hmm olahraga ini bisa dibilang memang lebih untuk orang yang benar-benar ga punya waktu olahraga yaaaa. Gak bisa bilang mahal sih karena teknologi yang dipakai dan fasilitas yang disediakan memang sepadan. Tapi kalau pengangguran kayak saya (sekarang) sih… kurang cocok lah ya 😂 Lagipula saya kan gak termasuk golongan yang gak punya waktu olahraga, cuma pemalesan aja hahaha 

Buat yang mau tau lebih lanjut, bisa cek di websitenya 20fit.co.id.

Byebye! Sampai ketemu di cerita selanjutnya.

Kebodohan 9 Oktober

on
Tuesday, October 24, 2017

Hari Senin tanggal 9 Oktober, saya bersiap untuk berangkat ke acara jobfair di Universitas Maranatha (disingkat Marnat). Sekitar pukul 7.30 saya berangkat bareng papa saya dan memutuskan untuk lewat jalan tol karena lokasi kampus Marnat yang tidak jauh dari gerbang tol Pasteur. Saya terlambat tahu bahwa di depan gerbang tol Pasteur sedang ada perbaikan saluran air. Alhasil saya dan Papa harus antri sejak 1 kilometer sebelum keluar gerbang tol. Hehe. Awalnya pilih lewat tol supaya cepat sampai, eh, malah kena macet sampai 1 jam lebih.
Tidak lama setelah lolos dari gerbang tol, akhirnya saya sampai di Marnat sekitar pukul 8.50. Saya sih merasa tenang-tenang saja, karena menurut info, jobfair akan mulai pukul 9. Karena saya gak tahu gedung B Marnat itu yang mana dan dari gerbang depan gak terlihat spanduk ataupun apapun tentang jobfair, saya tanya ke satpam yang ada di situ, di mana letak gedung B. Ternyata gedungnya ada di area belakang, saya pun langsung menuju ke sana.
Menurut poster yang saya lihat di instagram, jobfairnya diadakan di lantai 1 gedung B. Di bayangan saya, di depan gedung B sudah ramai orang mengantre untuk masuk. Nyatanya waktu sampai di gedung B, yang saya lihat pertama kali adalah…. ruangan berantakan yang isinya cuma partisi-partisi stand… Hmm.. saya jadi bingung. Terus gak tahu kenapa saya mikir, mungkin ini bukan lantai 1 kali ya? Kan kalau di mall-mall biasanya lantai yang sejajar tanah namanya ground floor? Di atasnya ada upper ground floor dan atasnya lagi barulah 1st floor. Berbekal pikiran naif itu saya masuk lift dan melihat tombol-tombol lantainya. Ternyata, lantai dasar tadi benar lantai 1…
Waktu naik lift ada mahasiswa sana yang berbarengan di lift sama saya. Dia turun di lantai 3. Saya pun pura-pura belum sampai di lantai tujuan. Saat dia keluar, saya langsung pencet tombol tutup dan tombol lantai 1 lagi >.<
Masih dalam kondisi sok tahu, saya gusar sendiri. Loh, katanya mulai pukul 9? Kok sudah pukul 9 lebih, ruangannya masih jauh dari siap? Lagi-lagi dengan naifnya saya berpikir panitia acara jobfair itu tidak profesional karena acara terlambat mulai.
Dalam keadaan yang masih juga belum sadar dan sok tahu, saya memutuskan untuk beli minum dan menunggu di minimarket. Untung di depan minimarket ada tempat duduk, saya memutuskan menunggu di situ sampai pukul 10. Berharap saat itu jobfairnya sudah mulai. Namun ternyata kondisi tempat duduk depan minimarket itu tidak kondusif karena ada yang merokok di kursi sebelah T_T
Belum juga pukul 10, saya akhirnya balik lagi ke gedung B Marnat karena bingung harus nunggu di mana. Waktu lihat ruangan yang tadi, benar saja, ruangannya masih jauh dari siap. Maka kali ini saya langsung tanya ke satpam di depan gedung B.
Saya: Pak jobfairnya di sini?
Satpam: Iya mbak, besok jam 9
Saya: Oh. Kalau yang hari ini?
Satpam: Hari ini cuma loading barang aja, mbak
Sejenak hening
.
.
.
Lalu saya pergi sambil bengong
.
.
.
.
.
Sesaat kemudian barulah saya baru sadar kalau saya salah lihat tanggal acaranya………………
.
.
.
.
.
Jadi ternyata………………………………………………
Jadwal acaranya tuh tanggal 10 dan 11 Oktober yaitu hari Selasa dan Rabu. Setelah lihat daftar perusahaan, sayapun berencana untuk datang di hari pertama yaitu tanggal 10 (hari selasa). Langsunglah saya tandai di schedule board untuk pergi tanggal 10. Beberapa saat kemudian, lihat berita di twitter kalau angkot mau mogok lagi. Gak tanggung-tanggung, mogoknya empat hari dari tanggal 10 sampai 13 Oktober. Terus saya lihat schedule board lagi… Hmm…. Nanti bagaimana saya pulang dari Maranatha… Saya suka malas naik ojol…. Terus entah kenapa saya sok inget kalau jobfair-nya itu tanggal 9-10. Sepertinya sih karena memang ada angka 9 di posternya (yg ternyata menunjukkan pukul 9 AM). Yaudah saat itulah dengan mantapnya saya ganti rencana, saya ganti tulisan di schedule board saya yang tadinya jobfair tanggal 10 jadi tanggal 9, tanpa saya cek lagi posternya. 

Duh.



Drama Korea Kesukaan

on
Thursday, September 28, 2017

Halo, kali ini saya mau cerita tentang beberapa drama korea yang saya tonton dalam periode Januari 2016 sampai Juli 2017 (diurutkan berdasarkan waktu tayang). Di sini saya hanya akan ceritakan sedikit dramanya mengenai apa dan lebih banyak cerita tentang apa yang saya suka dari drama tersebut. Selamat membaca!
  • Reply 1988 (6 November 2015 – 16 Januari 2016)

Saat orang-orang heboh sama DOTS saya malah nontonin drama ini walaupun aslinya sudah tamat, gara-gara baru tahu yang namanya Park Bogum. Saya gak nonton serial Reply yang lain, jadi saya gak punya ekspektasi apa-apa waktu nonton ini. Ternyata, cerita dalam drama ini meningkatkan standar saya dalam memilih drama Korea untuk ditonton. Saya sempat setahun lebih gak nonton drama Korea karena bosan dengan alur inti cerita yang rata-rata sama: episode 1 saling benci, episode akhir saling cinta. Tapi drama ini beda. Kisah intinya mungkin bisa dibilang cinta segitiga diantara teman sejak kecil. Tapi cerita mengenai kehidupan, keluarga, bahkan hubungan dengan tetangga yang ada sama sekali gak bisa dianggap hanya sebagai cerita pelengkap. Intinya, drama ini komplet dan banyak menyisipkan pelajaran hidup yang menghangatkan hati di setiap episodenya.
  • Signal (22 Januari – 12 Maret 2016)

Drama ini sempat jadi pemegang rekor rating tertinggi tvN yang sebelumnya dipegang oleh Reply 1988, yang kemudian disusul lagi sama Goblin. Ceritanya tentang seorang polisi di tahun 2015 yang berkomunikasi dengan polisi di tahun 2000 melalui sebuah walkie talkie. Lewat komunikasi yang terus berjalan, polisi di tahun 2000 membantu polisi tahun 2015 menyelesaikan kasus-kasus yang sebelumnya tidak terselesaikan. Polisi di tahun 2000 yang dulunya dibunuh juga akhirnya bisa diselamatkan dan diceritakan hidup kembali (atau masih hidup?) di tahun 2015. Ceritanya memang seru dan dibuat mendetail banget. Gak salah kalau pernah memegang rekor rating tertinggi. Must watch buat yang sudah bosan dengan drama bertema romansa.
  • W / Two Worlds ( 20 Juli – 14 September 2016)

Tentang dunia komik berjudul W yang ternyata memiliki kehidupan. Tokoh-tokoh manusia dari dunia nyata bisa masuk ke dunia W dan tokoh dari komik pun akhirnya bisa ke masuk ke dunia nyata. Ceritanya seru banget. Konflik utamanya adalah konflik di dalam cerita komik itu sendiri, yaitu dibunuhnya anggota keluarga dari tokoh utama komik, Kang Chul. Drama ini bisa dibilang drama favorit saya sepanjang masa karena pemeran utamanya adalah aktor dan aktris Korea favorit saya. Jalan ceritanya juga bisa dibilang spesial karena berbeda dari drama-drama lainnya (yang pernah saya tonton). Selain itu drama ini menggunakan efek animasi yang keren banget. Yang saya kurang suka dari drama ini adalah endingnya yang khayal banget, hahaha. Walaupun ya memang dari awal ceritanya juga genre fantasi, sih. Tapi saya pikir akhir ceritanya bisa dibuat sedikit lebih masuk akal lagi.

  • Age of Youth (22 Juli – 27 Agustus 2016)

Awalnya saya gak pernah dengar tentang drama ini. Suatu hari dikasih tahu teman kalau drama ini bagus. Drama ini mengisahkan 5 orang mahasiswi yang tinggal di satu rumah kost. Wah, ini sih tipe cerita favorit saya: tokoh utamanya bukan cuma sepasang pria-wanita tapi beberapa orang sekaligus. Akhirnya saya mulai nonton saat dramanya sudah berjalan beberapa episode. Ceritanya lumayan seru dengan karakter 5 wanita yang punya ciri khas masing-masing. Ada beberapa bagian yang kita bisa relate banget dan ada beberapa bagian juga yang cukup absurd. Saya sendiri sih suka drama ini karena latarnya yang di rumah kos dan bagaimana mereka yang berbeda sifat, usia, dan latar belakang serta cerita masa lalu tersendiri bisa bersahabat. Kabar bahagia: Age of Youth season 2 sedang tayang! Season 2 ini berlatar waktu satu tahun setelah cerita season 1 berakhir.

  • Goblin (2 Desember 2016 – 21 Januari 2017)

Ini mungkin satu-satunya drama ultra-populer yang saya suka! Iya, soalnya drama yang super populer sampai semua orang tahu kayak DOTS dan The Heirs, saya malah gak suka. Tapi untuk drama ini, pengecualian. Drama ini lucuuuu! Selalu ada adegan yang bikin ngakak di setiap episode. Padahal tokoh-tokohnya mengerikan: goblin (tokkaebi/monster) dan malaikat pencabut nyawa. Saya sampai bingung sendiri waktu promosi drama ini ke teman yang belum nonton. Bagaimana bisa tokohnya seram begitu tapi ceritanya lucu? Ya, ternyata di drama ini bisa. Semua aktor di drama ini memainkan perannya dengan sangat apik, cocok banget! Ceritanya lumayan kompleks dan sampai sekarang saya masih bingung bagaimana menceritakannya. Cerita reinkarnasi jadi bagian krusial di drama ini. Selain kisah Goblin dan pengantinnya, kisah cinta malaikat pencabut nyawa dengan manusia juga jadi alur besar drama ini. Kisah malaikat pencabut nyawa ini justru jadi favorit saya dibanding kisah tokoh utamanya.
  • Chicago Typewriter (7 April – 3 Juni 2017)

Episode pertamanya agak membosankan karena alurnya sedikit lambat. Tapi seiring berjalannya waktu cerita jadi makin seru karena makin banyak misteri yang disajikan. Kalau baca di situs-situs macam asianwiki, sinopsisnya akan menyebutkan drama ini menceritakan seorang penulis sekaligus tentara gerilya Korea di tahun 1930an yang bereinkarnasi menjadi penulis yang sedang mengalami kebuntuan (writer’s block) di tahun 2017. Nah, ternyata yang reinkarnasi gak cuma dia doang tapi juga orang-orang disekitarnya. Jadi kayak reunian gitu, dari tahun 1930 ke tahun 2017. Salah satu yang bikin drama ini seru adalah transisi antara latar zaman dulu dan zaman sekarang, serta bagaimana cerita kedua zaman saling berhubungan. Ada unsur heroik yang kuat dalam drama ini yang bikin ceritanya sediiiih banget. Biasanya saya gak suka cerita yang banyak nangisnya. Tapi kok di drama ini sedihnya terasa lebih gimanaaa gitu, mungkin karena ceritanya tentang kepahlawanan. Poin plus lain dari drama ini adalah soundtracknya. Lagu-lagunya bagus-bagus banget dan selalu diputar di adegan yang tepat sampai bikin makin ingin nangis waktu nonton!
  • Fight for My Way (22 Mei – 11 Juli 2017)

Akhirnya ada drama komedi romantis dan bukan fantasi. Ceritanya tentang dua teman sejak kecil yang berjuang meraih impiannya masing-masing. Dongman ingin jadi atlet UFC dan Aera ingin menjadi penyiar. Drama ini menggambarkan betapa impian memang hanya bisa diwujudkan dengan kerja keras, kesabaran, dan hasrat yang kuat. Cerita berpusat pada perjalanan mereka yang tidak mulus. Karena merasa impian mereka terlalu jauh untuk dicapai, Dongman sempat bekerja serabutan dan Aera bekerja di meja informasi pusat perbelanjaan. Namun hati mereka tentu tidak bisa melupakan impian yang telah ada sejak lama. Selain Dongman dan Aera, ada Sulhee yang menggambarkan mulianya status seorang ibu, dengan cita-citanya menjadi ibu rumah tangga yang selalu ada untuk suami dan anak-anaknya. Bagian favorit saya adalah epilog yang menceritakan Dongman, Aera, dan Sulhee sewaktu masih anak-anak. Mereka digambarkan sering bermain peran sesuai cita-citanya sejak masih kecil.

  • The Best Hit (2 Juni – 22 Juli 2017)

Drama terabsurd dalam daftar ini. Waktu lihat poster dan sinopsisnya, sama sekali gak menyangka kalau drama ini mengandung unsur perjalanan waktu. Ternyata, ceritanya tentang seorang penyanyi bernama Hyunjae yang tiba-tiba menghilang saat karirnya sedang ada di puncak (tahun 1993/1994). Tentu saja tidak ada yang berhasil melacak jejak penyanyi ini karena dia pergi ke masa depan. Yang bikin geregetan, di masa sekarang (2017) Hyunjae terlibat cinta segitiga dengan Jihoon yang ternyata merupakan anaknya sendiri. Dari drama inilah saya baru mengerti yang namanya “second lead syndrome”. Di beberapa episode awal Jihoon punya banyak screen time tapi seiring berjalannya waktu, saya dipaksa untuk menerima bahwa Jihoon bukanlah tokoh utama drama ini. Secara keseluruhan drama ini seru karena ceritanya gak bisa diprediksi sehingga bikin penasaran untuk nonton episode selanjutnya.


Segitu dulu. Semoga bermanfaat dan menghibur. 안녕 ^^.