life - travel - thought - journal

Only Miss The Sun When it Starts to Snow

on
Wednesday, December 6, 2017

Pernah gak kita yang tinggal di negara tropis ini berterima kasih akan adanya matahari? Tau gak sih kalau di bagian lain bumi ini ada orang-orang yang setiap hari cuma bisa lihat langit mendung, sampai-sampai sinar matahari dan langit biru itu sangat ditunggu-tunggu? Begitu langit cerah dikit mereka akan ‘merayakan’ dengan berjemur dan melakukan banyak kegiatan di ruang terbuka.
Seperti penggalan lagu yang jadi judul post ini. Terkadang kita gak menyadari bahwa hal-hal yang ada di keseharian kita itu berharga. Malah bahkan sering. Dan kita baru akan sadar, saat hal itu udah gak ada lagi.
Saya udah berbulan-bulan nih di rumah aja. Saya juga udah bikin daftar cerita apa aja yang bisa dipost di blog. Tapiiiiii, coba lihat sekarang ada berapa post yang terbit setelah 1 April? Baru 5. Padahal……. di daftar yang saya bikin ada…………… 15.
“Ke mana aja sih saya? Ngapain aja berbulan-bulan ini?”
Pertanyaan itu pun gak muncul begitu saja. Pertanyaan itu perlu dimunculkan melalui peristiwa besar. Gak cuma satu tapi dua peristiwa.
Pertama, charger laptop saya rusak. Gak tau sih apanya yang rusak. Pokoknya daya listriknya kadang masuk kadang nggak gitu ke laptopnya. Jadi kalau chargernya lagi bener, saya selalu usahain untuk isi baterainya sampai full. Saya masih bisa isi full baterai laptop saya untuk dipakai (nonton) sampai habis.
Kedua, waktu saya mau nyalain laptop dan ngetik password dan klik enter…tiba-tiba, kok, gak bisa? Yaudah saya klik tombol panahnya pakai mouse. Loh, kok? Passwordnya salah? Setelah dicek, ternyata memang ada huruf yang kurang. Akhirnya saya ulang dari awal dan perhatiin satu-satu hurufnya. Beneran. Huruf l sama p nya gak mau muncul dooooong. Di sini baru sadar kalau tombol enternya berarti error juga huaaaaa. *nangis* Untungnya saya inget ada on-screen keyboard. Begitu muncul layar desktop saya langsung buka Ms. Word buat cek semua tombol.
Hiks.
Ada 8 tombol aja gengs yang error.
Termasuk
Enter
dan
space bar
-_________________-
*nangis makin kejer*
Tamat lah riwayat. Mau ngetik apa coba tanpa enter dan space bar? Pake on-screen keyboard mau sampai kapan? Buat nonton video juga ribet lah kalau mau pause harus pake mouse. Hiks.
Menyerah, saya bawa laptopnya ke service center. Katanya kalau baterai gak mau di-charge masalahnya bisa macem-macem antara charger, port, baterai, atau mainboardnya. Kalau keyboard mah ya udah lah pasti keyboardnya rusak, gak tau kenapa mungkin dia lelah. Yaudah dicek dulu tuh rusaknya di mana. Seminggu berlalu, gak dikabarin juga. Akhirnya saya yang telpon ke sana.
Apa mau dikata. Laptop saya sakitnya udah komplikasi karena yang rusak di mana-mana T_T. Termasuk mainboardnya. Tau lah ya kalau mainboard rusak, semua orang bakal nyaranin untuk beli baru aja daripada diservis. Apalagi ini mainboard dan kawan-kawan. Ya gimana enggak, ini mainboard dll totalnya sejuta enam ratus. T_______T
Jadi ya begitu. Saya baru sadar selama ini saya menyia-nyiakan laptop saya. Cuma buat nonton aja terus. Padahal kan saya bisa bikin banyak tulisan ya. Saya bisa bikin apapun lah yang produktif pokoknya. Begitu rusak baru deh nyesel. Untung aja rusaknya bukan yang mati total, jadi data-data bisa diamankan. Untung juga masih ada laptop adik yang jarang dipakai, jadi saya bisa posting tulisan ini.
Semoga segera ada rezeki buat beli laptop baru dan semoga peristiwa ini jadi pengingat supaya saya nggak “only miss the sun when it starts to snow” lagi ya.
Cheers!

Related Post:

  • Only Miss The Sun When it Starts to Snow Pernah gak kita yang tinggal di negara tropis ini berterima kasih akan adanya matahari? Tau gak sih kalau di bagian lain bumi ini ada orang-orang yang setiap hari cuma bisa li… Read More
  • Jangan bete Jadi suatu hari saya nemu akun Instagram seseorang yang kemudian saya ketahui merupakan anak UI 2013. Kenapa foto dia bisa muncul di explore saya? Karena dia ngepost foto lagi dat… Read More
  • Pensiunnya Laptop Dia pertama sampai di tanganku pada Februari 2013. Laptopku sebelumnya ukurannya 14 inch, agak teralu berat untuk dibawa-bawa. Kebetulan waktu itu ada kuliah yang mengharuskan… Read More
Be First to Post Comment !
Post a Comment