life - travel - thought - journal

2017: Story and Review

on
Tuesday, December 26, 2017


Story

Tahun ini dibuka dengan JANUARI yang cukup bikin frustasi karena kerjaan di lab gak kunjung selesai. Selain ngelab, bulan ini saya ikut les bahasa korea gratis di UPT bahasa, bareng Ezzy. Selalu seneng kalau main dan ngobrol sama Ezzy. Walaupun kadang bikin frustasi juga sih, haha. Tapi berkat ngobrol sama Ezzy, saya jadi mengurungkan niat untuk melakukan suatu hal buruk. Selanjutnya, Singapura! Akhirnya naik pesawat lagi setelah 16 tahun. Akhirnya pertama kali ke luar negeri. Akhirnya paspor yang dibikin sejak 2 tahun lalu itu ada dipakai juga. Walaupun perginya dengan guilty pleasure yang sungguh besar karena belom sidang.

Awal FEBRUARI akhirnya ngelabku se-le-sai. Skripsi pun diselesaikan, dengan berbagai dramanya. Tanggal 9 berhasil seminar dengan lika-liku yang ajaib. Tanggal 27 dinyatakan lulus dengan nilai sidang yang gak terduga huhu senang dosenku baik-baik banget. MARET awal saya terlena. Revisi skripsi gak disentuh seminggu lebih. Bulan ini ngerayain ulang tahun Icus yang diwarnai mobil mogok, dan ulang tahun Lela di Monas dan GI. Sisanya saya nyiapin wisuda. APRIL tanggal 1 resmi sarjana deh. Alhamdulillah, bukan april mop. Wisudanya sesungguhnya rada fail karena rok saya gak bisa dipake jalan :’( . Tanggal 4 Winner comeback dan lagunya hits!!! I’m so proud :’). Tanggal 13 bikin bridal showeruntuk Intan.

Bulan MEI cukup senang karena saya pergi ke tiga kota berbeda. Pertama ke Ciamis waktu nikahan Intan. Iyah sekarang aku punya sahabat yang udah ibu-ibu! :P Kedua, ke Jogja aja sih haha. Ketiga, jalan-jalan sehari di Semarang :D Bulan JUNI highlightnya bulan Ramadhan. Ramadhan tahun ini lumayan membaik dari tahun-tahun sebelumnya. Hampir tiap hari tarawih ke masjid. Walaupun ibadah yang lain masih minim juga. Buka puasa bareng hula-hula di Sukigao. Terus ke Istiqlal dan beli Halal Guys di Senayan City. Lebaran seperti biasa di Jogja, lengkap bersama 7 persepupuan dan jalan-jalan malam 3 hari berturut-turut.

Berhubung abis dapet duit lebaran dari kakek, bulan JULI saya jajan mulu T_T Beli buku, sepatu, jam tangan, skincare, sama makan banyak banget ya ampun. Terus baru nyadar sekarang ahahaha. Udah gitu tanggal 22 ikut open trip ke Pulau Harapan. AGUSTUS jadi bulan fangirling deh kayaknya, soalnya Winner comeback lagi. Terus saya ikutan jadi panitia open house prodi. Akhir bulan ngerayain ultah Intan di Eatboss Buah Batu. Bulan SEPTEMBER hampir aja saya menginjakkan kaki di Sumatera untuk pertama kalinya, tapi gagal. Rejekinya ternyata dapet free trial di 20fit. Terus bikin SKCK. Tanggal 26 mulai les nyetir mobil. Tanggal 30 ngerayain ultah Dadah di kedai ling-ling dan ke store Innisfree di PVJ.

OKTOBER sungguh bulan yang kosong. Cerita yang berharga cuma bikin SIM A sama tes cpns dan tes kerja di sebuah BUMN. NOVEMBER dapat tiga panggilan tes kerja. Dua di antaranya di Jakarta. Jadi ke Jakarta berdua sama mama, ngebolang naik kereta, taksi online, angkot, transjakarta, dan bus primajasa. Ceritanya di another post mungkin ya. Akhir bulan laptop rusak… DESEMBER saya dapat pencerahan, sedikit. Highlightnya mungkin… tentang blogging. Saya menemukan banyak sekali blog menarik dan itu membangkitkan semangat untuk nulis lebih banyak. Saya belajar hal baru tentang blog. Ternyata banyaaaak banget yang saya gak tahu tentang blogging. Dan ketertarikan saya terhadap dunia blog ternyata belum pudar. Will update more details about this soon!

Review

Dari akhir tahun 2016 sampai saya akhirnya lulus sidang sarjana itu emang otak saya blank banget. Mikirinnya cuma selesaiin skripsi sama sidang doang udah. Soalnya dari pertengahan 2016 saya udah ancang-ancang untuk sidang Desember atau awal Januari. Eh taunya sampai Januari belom selesai juga tuh TA. Jadi masuk tahun 2017 bener-bener gak ada keinginan apa-apa. Gak ada resolusi apapun. Bahkan membayangkan abis lulus mau ngapain aja gak berani. Yang penting lulus dulu.

Kalaupun waktu itu saya bikin resolusi buat tahun 2017, isinya gak akan jauh-jauh dari lulus kuliah. Berarti, sepertinya saya bisa bilang capaian tahun ini cukup baik ya karena ‘resolusi’ tercapai ya. Untuk kehidupan saya selepas lulus kuliah, beda cerita lah. Saya akui keadaan saya sekarang ya akibat hal-hal yang saya lakukan dan yang tidak saya lakukan.

I get what I was praying for. And I don’t get what I wasn’t praying for. I get what I deserve. Life has been fair so far. Yang berat dari tahun ini adalah, rasanya saya lagi diminta pertanggung jawaban atas kata-kata dan pikiran saya. Saya dipaksa gak boleh plin-plan. Saya dipaksa mengenal diri saya sendiri sebaik mungkin. Saya dipaksa memilih, dan komitmen sama pilihan itu. Sungguh, buat saya ini berat. Alhasil saya bingung deh milih yang mana.

Mungkin untuk orang lain (atau saya sendiri di tahun-tahun sebelumnya), cerita yang dialami dalam rentang setahun bisa dibuat seperti drama yang ada “ups and downs”-nya. Tapi buat saya tahun ini, sungguhlah flat. Yang banyak gelombangnya itu cuma di dalam pikiran. Gelombangnya belum sempat jadi nyata karena saya gak belum berani ambil keputusan.

Anyway, rasanya tahun ini cukup banget main. Saya sangat mensyukuri itu. Tapi di sisi lain saya merasa lupa mikirin masa depan, hahaha. Sedih kalau mengingat perasaan orang tua yang lihat anaknya kok gak ada kemajuan. Tahun depan saya pengen lebih bersemangat menjalani hidup. Lebih berani mengambil keputusan. Dan tentu saja pengen bikin orang tua saya senang. Apapun yang datang, saya mau menjalaninya dengan ikhlas tanpa penyesalan. Semoga aja yang datang emang baik-baik dan menyenangkan.



*

I’ve been in doubt for a long time and I still am. But then I look back and realized that all I wanted is here. I am not lacking of anything. Maybe it's time to do what I always want to do. This might be pretty obvious but I actually have to learn it the hard way. For everything that hasn’t been around, they are simply not meant to me. For everything that hasn’t come yet, it is simply not their time to come.

2017, thank you for everything.

Sehari di Semarang

on
Sunday, December 17, 2017

Jadi ceritanya waktu itu adik saya mau ikut tes jalur mandiri UGM, dan papa memutuskan untuk ambil cuti dan kami ke jogja berempat. Papa ambil cuti tiga hari: Jumat, Senin, Selasa. Jumat untuk perjalanan menuju Jogja, Sabtu untuk istirahat dan survei lokasi, Minggu jadwal tes, Senin kosong, dan Selasa perjalanan balik ke Bandung. Entah bagaimana awalnya, akhirnya kami memilih untuk mengisi hari Senin dengan pergi ke Semarang, alih-alih jalan-jalan di Jogja.

Senin pagi sekitar jam 6 kamipun berangkat ke Semarang. Sekitar jam 9 udah masuk wilayah Semarang. Panasssss banget! AC di mobil hampir gak kerasa huhu. Sekitar jam 10 setelah keluar tol, papa mendapati suhu mesin mobil naik, sampai muncul warning! Sempat berhenti sebentar biar mobilnya istirahat dan suhu mesinnya turun. Lalu lanjut ke tujuan pertama: Masjid Agung Jawa Tengah.

🕌 MASJID AGUNG JAWA TENGAH 🕌

Tujuan pertama kali ini yaitu Masjid Agung Jawa Tengah. Lokasi masjid ini ada di Jalan Gajah Raya, gak terlalu jauh dari pintu tol Gayamsari. Salah satu daya tarik masjid ini adalah Menara Al-Husna yang berketinggian 99 meter. Karena belum masuk waktu solat, kami memutuskan untuk naik ke menara ini dulu.



Untuk naik ke atas menara, dikenakan biaya 7.500 rupiah. Di lantai paling atas menara ini ada teropong untuk mengamati kota Semarang lebih dekat. Puas lihat-lihat Semarang dari ketinggian, kamipun turun dan berencana ngadem di dalam masjid sambil menunggu waktu Zuhur.

Di serambi masjid ini ada 25 pilar bergaya koloseum yang dihiasi kaligrafi, melambangkan 25 nabi dan rasul. Terus ada juga payung-payung yang mirip di masjid nabawi itu loh. Awalnya payung-payung ini dibuka setiap hari jumat. Namun karena biaya operasionalnya gak sedikit, sekarang cuma dibuka pada hari-hari besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha.


Waktu masuk masjidnya, wah keren yaaa. Arsitektur di dalemnya gaya Jawa gitu. Di depan pintu masuk masjid dipajang Al Qur-an raksasa berukuran 145 cm x 95 cm (maaf lupa foto -_-).




🚗 MOBIL MAKIN PANAS 🚗

Setelah dari Masjid Agung, papa ngecek lagi mesin mobilnya dan berkesimpulan bahwa kami harus ke bengkel saat itu juga. Bersyukur nemu bengkel yang punya ruang tunggu yang nyaman dan kami dikasih minuman pula. Setelah dicek, ternyata mobilnya ‘dehidrasi’ parah dan akan selesai diperbaiki sekitar jam 4 sore.

😰

Karena belum makan siang, yang kepikiran saat itu ya cuma: makan apa dan di mana. Bersyukur lagi karena tepat di seberang bengkel ada KFC, langsung lah kami nyebrang. Abis makan akhirnya pesan grab car untuk ke Sam Poo Kong. Seperti kota besar lainnya, ternyata Semarang macet juga. Kami sampai di Sam Poo Kong setelah sekitar 30 menit perjalanan.

 SAM POO KONG 

Kelenteng Sam Poo Kong ini lokasinya ada di Jalan Simongan Raya no. 129. Kalau naik taksi online ya ketik aja “sam poo kong” sih haha. Tiket masuknya untuk di pelataran aja 8.000 rupiah. Kalau mau masuk ke bangunan kelentengnya tiketnya 20.000.


Kami sampai sini jam 2 siang dan itu panas banget Kalau ke sini kayaknya lebih enak pagi atau sore setelah jam 4 mungkin ya. Biar gak kepanasan, dan gak kesilauan juga. Asli silau banget. Kami lebih banyak duduk di bawah pohon daripada lihat-lihat kelentengnya. 😁

Kami gak lama di sini. Sekitar jam 3 pesan taksi online lagi untuk ke balik ke bengkel. Sampai bengkel kami nunggu sebentar sambil booking hotel.




Selanjutnya ke lawang sewu.

🏛 LAWANG SEWU 🏛

Sampai di Lawang Sewu jam 5 kurang sedikit. Lawang Sewu ini letaknya di dekat tugu muda Semarang. Tiket masuknya 10.000 rupiah untuk dewasa dan 5.000 rupiah untuk anak-anak dan pelajar. Ada jasa tour guide juga, dengan biaya 50.000 *kalau gak salah*. Kami sih gak pakai tour guide lah ya kan cuma pengen lihat-lihat gak pengen mikir haha.


Lawang Sewu dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1904. Waktu itu, bangunan ini digunakan sebagai kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang merupakan perusahaan kereta api di Hindia Belanda. Sekarang, lawang sewu dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia dan menjadi salah satu bangunan kuno bersejarah yang dilindungi di Semarang. Beberapa ruangan kini difungsikan sebagai museum kereta api, ada miniatur dan foto-foto sejarah perkereta-apian Indonesia. *iya ini infonya hasil googling*

Lokasi wisata ini terkenal cukup instagramable. Banyak yang foto-foto niat gitu pake DSLR dan pose tertentu, kayak lagi foto endorse. Entahlah.





🛌 HOTEL TJIANG RESIDENCE 🛌

Menjelang maghrib kami ke hotel yang udah dibooking tadi. Agak susah nyari lokasinya. Dan ternyata hotel ini ada di kawasan pecinan. Konsep hotelnya pun oriental banget. Fasilitasnya cukup baik, dan kamarnya model hotel modern. Yang paling top adalah harganya yang murah! Perkamarnya (untuk 2 orang) hanya 159.000 rupiah saja lho. Iya sih memang pas weekday dan bukan masa liburan.



🐟 BANDENG JUWANA 🐟

Malamnya kami keluar untuk cari makan malam dan beli oleh-oleh. Oleh-oleh khas Semarang tentunya Bandeng Juwana. Kami ke pusatnya di Jalan Pandanaran, dan ternyata di lantai 2 toko oleh-oleh ada restorannya juga. Ya udah kami makan malam di sini. Saya pesan sate bandeng yang rasanya biasa aja. Makanan lainnya juga biasa aja. Pantesan sepi hehehehe. Kalau harganya memang murah sih, semua di bawah 20.000.


Setelah makan, papa borong bandeng buat orang kantor. Selain bandeng banyak makanan lain juga kayak keripik gitu. Adik saya beli lumpia. Saya beli almond crispy. Perasaan dulu almond crispy khas Surabaya deh. Sekarang di Semarang juga ada. Di Kartika Sari Bandung bahkan juga ada. 😂

Yang menarik perhatian saya di toko ini adalah pajangan tanda tangan selebritis atau orang terkenal yang menghiasi hampir seluruh dinding toko. Jadi kalau ada seleb atau orang terkenal ke sini mereka akan foto dan nulis kesan pesan gitu, terus dibingkai dan dipajang. Banyak banget deh bingkainya, ada yang udah dari tahun 90-an pun.




🛣 PULANG 🛣

Setelah dari Bandeng Juwana kami kembali ke hotel dan besok paginya pulang ke Bandung. Lewat jalan tol baru lho, Tol Pejagan-Pemalang. Tapi menurut saya kurang asik lewat jalan ini. Lebih asik lewat pantura yang pemandangannya selalu laut!

Overall seneng banget bisa main di Semarang! Kalau ada kesempatan saya pingin ke Semarang lagi. Kemarin belum sempat ke toko oen, brown canyon, kampung pelangi, dan beli lekker Semarang yang terkenal itu huhu banyak ya. 😁


See you next holidayyyyy~!

Pensiunnya Laptop

on
Tuesday, December 12, 2017

Dia pertama sampai di tanganku pada Februari 2013. Laptopku sebelumnya ukurannya 14 inch, agak teralu berat untuk dibawa-bawa. Kebetulan waktu itu ada kuliah yang mengharuskan bawa laptop tiap minggu. Tentu aku senang sekali saat mendapat laptop 11.6 inch sebagai pengganti. Sejak pertama kali hadir, dia telah menemaniku menyelesaikan tugas presentasi, bikin laporan, baca e-book, sampai bikin skripsi, dan tentu saja nonton Running Man serta drama korea. Desember 2015 pernah hampir hilang di toilet PVJ karena ketinggalan, hehehe ternyata masih rejeki dan masih bisa bersama sampai Desember 2017.
Di postingan ini aku mau bilang terima kasih. Dia laptop pertama yang jadi punyaku 100%. Menemani kehidupan perkuliahan dan permainan selama S1. Jadi saksi ngerjain laporan praktikum yang seminggu ada 4 biji. Juga jadi saksi malesnya aku bikin skripsi. Terima kasih untuk gak pernah ngambek dan selalu bekerja lancar-lancar jaya.
Baca kronologi rusaknya laptopku di sini.
Hingga akhirnya rusak pun, dia masih laku dijual loh 😢 sungguh terharu. Di tempat aku menjualnya kemarin, berakhirlah kisah kami selama hampir 5 tahun ini. Terima kasih laptopku 😊

Only Miss The Sun When it Starts to Snow

on
Wednesday, December 6, 2017

Pernah gak kita yang tinggal di negara tropis ini berterima kasih akan adanya matahari? Tau gak sih kalau di bagian lain bumi ini ada orang-orang yang setiap hari cuma bisa lihat langit mendung, sampai-sampai sinar matahari dan langit biru itu sangat ditunggu-tunggu? Begitu langit cerah dikit mereka akan ‘merayakan’ dengan berjemur dan melakukan banyak kegiatan di ruang terbuka.
Seperti penggalan lagu yang jadi judul post ini. Terkadang kita gak menyadari bahwa hal-hal yang ada di keseharian kita itu berharga. Malah bahkan sering. Dan kita baru akan sadar, saat hal itu udah gak ada lagi.
Saya udah berbulan-bulan nih di rumah aja. Saya juga udah bikin daftar cerita apa aja yang bisa dipost di blog. Tapiiiiii, coba lihat sekarang ada berapa post yang terbit setelah 1 April? Baru 5. Padahal……. di daftar yang saya bikin ada…………… 15.
“Ke mana aja sih saya? Ngapain aja berbulan-bulan ini?”
Pertanyaan itu pun gak muncul begitu saja. Pertanyaan itu perlu dimunculkan melalui peristiwa besar. Gak cuma satu tapi dua peristiwa.
Pertama, charger laptop saya rusak. Gak tau sih apanya yang rusak. Pokoknya daya listriknya kadang masuk kadang nggak gitu ke laptopnya. Jadi kalau chargernya lagi bener, saya selalu usahain untuk isi baterainya sampai full. Saya masih bisa isi full baterai laptop saya untuk dipakai (nonton) sampai habis.
Kedua, waktu saya mau nyalain laptop dan ngetik password dan klik enter…tiba-tiba, kok, gak bisa? Yaudah saya klik tombol panahnya pakai mouse. Loh, kok? Passwordnya salah? Setelah dicek, ternyata memang ada huruf yang kurang. Akhirnya saya ulang dari awal dan perhatiin satu-satu hurufnya. Beneran. Huruf l sama p nya gak mau muncul dooooong. Di sini baru sadar kalau tombol enternya berarti error juga huaaaaa. *nangis* Untungnya saya inget ada on-screen keyboard. Begitu muncul layar desktop saya langsung buka Ms. Word buat cek semua tombol.
Hiks.
Ada 8 tombol aja gengs yang error.
Termasuk
Enter
dan
space bar
-_________________-
*nangis makin kejer*
Tamat lah riwayat. Mau ngetik apa coba tanpa enter dan space bar? Pake on-screen keyboard mau sampai kapan? Buat nonton video juga ribet lah kalau mau pause harus pake mouse. Hiks.
Menyerah, saya bawa laptopnya ke service center. Katanya kalau baterai gak mau di-charge masalahnya bisa macem-macem antara charger, port, baterai, atau mainboardnya. Kalau keyboard mah ya udah lah pasti keyboardnya rusak, gak tau kenapa mungkin dia lelah. Yaudah dicek dulu tuh rusaknya di mana. Seminggu berlalu, gak dikabarin juga. Akhirnya saya yang telpon ke sana.
Apa mau dikata. Laptop saya sakitnya udah komplikasi karena yang rusak di mana-mana T_T. Termasuk mainboardnya. Tau lah ya kalau mainboard rusak, semua orang bakal nyaranin untuk beli baru aja daripada diservis. Apalagi ini mainboard dan kawan-kawan. Ya gimana enggak, ini mainboard dll totalnya sejuta enam ratus. T_______T
Jadi ya begitu. Saya baru sadar selama ini saya menyia-nyiakan laptop saya. Cuma buat nonton aja terus. Padahal kan saya bisa bikin banyak tulisan ya. Saya bisa bikin apapun lah yang produktif pokoknya. Begitu rusak baru deh nyesel. Untung aja rusaknya bukan yang mati total, jadi data-data bisa diamankan. Untung juga masih ada laptop adik yang jarang dipakai, jadi saya bisa posting tulisan ini.
Semoga segera ada rezeki buat beli laptop baru dan semoga peristiwa ini jadi pengingat supaya saya nggak “only miss the sun when it starts to snow” lagi ya.
Cheers!