Pagi ini, sebuah notifikasi muncul di
laman twitter saya. Hari ini adalah hari jadi @dehaiyan yang ke-9, katanya.
Hari
itu kira-kira seorang Dhiyan yang berusia empat belas tahun sedang
santai-santai karena baru selesai Ujian Nasional SMP. Tahun 2009 itu
memang the year of social media deh kayaknya. Setelah bikin akun Facebook di akhir
2008, tahun 2009 saya bikin beberapa akun di media sosial lain. Pokoknya semua
yang yang berbau jejaring sosial didaftar deh waktu itu.
Tahun
2009 itu belum zaman ponsel pintar. Sudah ada sih, tapi ya belum se-dimana-mana
sekarang. Jadi dulu main media sosial itu ya di komputer atau laptop.
Kalau mau ngobrol sama teman lewat medsos, maka akan saling sms dulu,
"OL yuk!" 😁
Seiring
berjalan waktu, ternyata twitter menjadi yang paling bertahan diantara media sosial
lainnya, setidaknya untuk saya. Facebook sudah lama banget ga diupdate, Plurk
malah cuma bertahan sekitar setahun sejak dibuat. Friendster mah udah ke laut dari kapan kan?
Sejak
2012 saat smartphone sudah
marak, muncul berbagai media sosial baru yang berbasis aplikasi. Karena
aksesnya yang dalam genggaman, tentu medsos-medsos ini jadi lebih populer dan
lebih hype aja karena
masih baru. Aplikasi yang paling populer di antaranya ada Instagram, Path, dan
Snapchat. Ohiya sama status di home Line juga.
Sebelum
twitter punya aplikasi, kalau mau twitteran di HP itu harus pakai browser. Bisa langsung di
mobile.twitter.com atau di web-web lain yang memfasilitasi. Favorit saya dulu
itu m.tweete.net karena di sana ada button khusus
untuk RT alias retweet.
Kamu tahu kan dulu kalau mau retweet
itu ya "RT"-nya harus di ketik manual? 😆
Saya pernah bilang ke teman
saya kalau saya cinta banget sama twitter. Lebay ya hahahaha. Tapi memang
begitu adanya. Kenapa? Karena twitter memfasilitasi saya yang suka ngomong
sendiri! #horor.
Menurut saya twitter adalah
sebaik-baiknya media sosial. Karena buat saya fungsi medsos yang paling utama
selama ini adalah untuk ngomong sendiri hahaha. Hampir sama lah kayak blog ini. 😆 Kayaknya gak perlu dijabarkan ya kenapa saya suka twitter karena takutnya
malah jadi membandingkan dengan medsos lain. 😜
Saat Instagram, Path, dan Snapchat lagi ramai-ramainya, terasa banget kalau Twitter (bersama Facebook) mulai ditinggalkan. Ada masanya saya buka timeline dan isinya hanya @infobdg, @2pmalways, dan akun-akun official lainnya.
Entah apa yang membuat twitter
kembali hidup setahun belakangan. Banyak banget teman saya yang tiba-tiba ngetwit
lagi "hai twitter", "wah udah lama gak buka twitter",
"wow masih ada kehidupan di sini", dan semacamnya.
Nah yang bikin saya amazed
adalah.... ternyata saya gak pernah ninggalin twitter! #lebaypart2. Saya udah
scroll-scroll profil saya dan emang loh saya dari dulu selalu ngetwit minimal
sebulan sekali. Sedangkan teman-teman yang merasa "balik" ke twitter
itu memang tweet terakhirnya rata-rata tahun 2015! #pentingbanget
Mau kasih satu alasan deh
kenapa saya suka twitter: karena di twitter saya menemukan banyak hal seru dan
bermanfaat! Uniknya, hal-hal ini ditemukan secara random. Biasanya karena saya
lihat tweet yang di-retweet atau di-like oleh following saya. Kalau saya
penasaran saya akan buka profil orang yang tweet-nya tidak sengaja saya baca
itu.
Yang pertama ada @fiksimini.
Saya nemu akun ini udah lama, sekitar tahun 2009/2010. Akun ini adalah tempat
orang-orang bikin cerita fiksi dalam satu buah tweet. Jadi admin akan memberi
tema yang setiap hari ganti-ganti. Nanti followersnya akan bikin cerita sesuai tema dari admin. Kalau ceritanya bagus akan di-retweet!
Dulu satu tweet itu hanya 140
karakter dan itulah yang bikin fiksimini seru! Saya pernah bikin dan
di-retweet, sekali doang sih. Waktu itu temanya musik.
RT @dehaiyan: Poppy, Jazzy, Rocky, Bluesy, dan Rappyta sedang berpesta. Endang dan Adut tak diajak.— Fiksimini (@fiksimini) April 25, 2010
Nah kalau setahun belakangan,
saya nemu banyak akun yang suka share hal-hal atau pengetahuan yang unik,
yang kalau gak nemu di twitter kayaknya gak bakal pernah dengar tentang hal itu
ataupun berniat cari tahu tentang hal itu.
Contohnya @MoniqueAubrey yang cerita tentang Stockholm Syndrome dan
nama-nama perabotan di IKEA, @yoyen yang cerita tentang asal usul kota Depok,
@LadyZwolf yang share tentang mealprep, daaaaaaan lain-lain.
Selain itu saya juga nemu banyak akun blogger yang kemudian
mengantarkan saya pada perkenalan dengan @BloggerPerempuan. Dari sana nemu lebih
banyak lagi blog bagus dan sekarang jadi sering blogwalking lagi. Hingga
akhirnya sekarang saya mulai semangat ngeblog lagi!
Terus terus…di twitter tuh perkembangan isunya dinamis bangetttt. Dalam
satu waktu seringkali kita bisa dapat dua sudut pandang sekaligus. Contohnya ada
tweet viral yang mengeluhkan cara basa-basi orang Indonesia sama teman yang
lama gak ketemu, yang bagi sebagian orang kurang menyenangkan. Tau kan ya maksudnya? Nah, gak lama setelah itu tiba-tiba muncul tweet tandingannya, seperti ini.
Contoh lain ada yang pernah bikin utas (thread), katanya instagram
bisa menangkap suara lewat microphone di handphone kita. Banyak banget tuh
yang retweet. Kemudian ditepis sama orang lain yang punya pengalaman
kerja langsung sama orang-orang instagram.
Seru banget kannn? Terlepas dari pihak mana yang benar dan mana yang salah, saya senang karena bisa dapat informasi dari banyak sisi.
Banyak juga hal random nan lucu. Contohnya satu aja ya, kayak yang ini.
When I walk into a room and forget what I was going to do pic.twitter.com/Ad42Lai2Lc— Cute Emergency (@CuteEmergency) December 1, 2015
Perkembangan dari internal twitter juga menurut saya bagus sih, jarang yang bikin mau protes “kenapa sekarang twitter jadi gini?” Contohnya ya fitur thread itu tadi. Fitur ini memungkinkan kita bikin semacam artikel berfaedah di twitter. Kayak “Kumpulan hotel instagrammable di Bandung” atau “Kuliner yang harus dicoba kalau ke Solo”.
Negatifnya twitter tentu ada juga. Yang marak akhir-akhir ini, muncul threads dari user dengan nama alias kayak utas adora-hilman atau sugar daddy hnm, yang abis dibaca tuh rasanya…… “Astaga, ngapain sih gue barusan?! Buang-buang waktu banget ckckck.” Perasaan yang muncul abis baca utas semacam itu tuh mirip sama perasaan yang muncul waktu dulu sekali-kalinya nyobain main Omegle HAHAHAHA.
Negatifnya twitter tentu ada juga. Yang marak akhir-akhir ini, muncul threads dari user dengan nama alias kayak utas adora-hilman atau sugar daddy hnm, yang abis dibaca tuh rasanya…… “Astaga, ngapain sih gue barusan?! Buang-buang waktu banget ckckck.” Perasaan yang muncul abis baca utas semacam itu tuh mirip sama perasaan yang muncul waktu dulu sekali-kalinya nyobain main Omegle HAHAHAHA.
Udah ah, segitu dulu cerita tentang Twitter-nya. Semoga ada manfaatnya hahaha.
Kalau kamu gimana? Masih main Twitter, nggak?
-dra-
eh kalau aku main twitter kayaknya dari 2009 deh, tapi balik lagi itu 2017 hahaa...lama banget
ReplyDelete