life - travel - thought - journal

Singapore Trip Day 3 & 4 : Universal Studio Singapore + Wings of Time

on
Saturday, March 17, 2018

Halo semuanya~ selamat datang kembali di blognya Dhiyan!

Sekarang mau cerita tentang hari ketiga dan keempat di Singapura! Kok, pakai bahasa Indonesia? Biar cepet selesai nulisnya.

Jadi dua artikel sebelumnya saya bikin dalam rangka latihan nulis pakai bahasa Inggris. Kebetulan kemarin mau ikut tes TOEFL. Juga karena memang sudah lama banget gak belajar maupun menggunakan bahasa Inggris lagi. 😣

Kemudian kemarin saya baru baca satu artikel tentang SEO (search engine optimization) yang akhirnya bikin saya ngerti, setidaknya ada langkah-langkah paling simple yang bisa diterapkan langsung di blog pribadi. Salah satunya berkaitan tentang keyword alias kata kunci. Kalau mau artikel kita muncul di mesin pencarian dengan keyword bahasa Indonesia, maka artikelnya ya lebih baik dalam bahasa Indonesia. Ini kesimpulan ngasal pribadi, sih. Tapi kira-kira begitu.

Alasan utamanya sih tetep, biar cepet selesai nulisnya.

Day 3 : Universal Studio + Wings of Time

Hari ketiga ini jadwal kami jalan-jalan di Sentosa Island! Ada apa aja sih di Sentosa Island? Wah banyak banget deh. Kan memang pulau ini dibuat khusus untuk wisata, jadi isinya tempat wisata semua. Ada Universal Studio, Madame Tussaud’s Museum, S.E.A. Aquarium, Adventure Cove Waterpark, dan banyak lagi.

Untuk ke pulau ini kita perlu naik MRT ke stasiun Harbour Front, lalu keluar di exit Vivo City. Dari Vivo City dilanjutkan dengan naik monorail Sentosa Express ke Pulau Sentosa.

Terus, kami ke mana aja di Pulau Sentosa?

Pertama tentunya ke Universal Studio Singapore! Hari itu kami semangat berangkat pagi-pagi banget bahkan saat masih gelap, takut keburu penuh orang. Dan berhasil, sampai sana masih sepi banget bahkan loket tiketnya belum buka. Kami sampai jam 8 padahal loket baru buka jam 9. Tapi nggak apa-apa karena ini lah saatnya foto-foto, ya kan?

Bahkan air-airnya belum nyala

Tiketnya sungguh kyut



Setelah dapat tiket kami antre untuk masuk. Dari antre masuk aja udah seru banget. Jadi orang-orang itu emang udah antre sebelum gerbangnya dibuka untuk nonton opening ceremony-nya. Nah waktu gerbangnya dibuka, semuanya masuk sambil lari dan teriak-teriak gembira gitu seru bangetttt! 😁

Belum apa-apa, di bagian depan langsung disambut Battlestar Galactica, roller coaster versus terbesar di dunia. Saya tentunya gak mau naik. Bukan gak berani loh tapi ya gak mau aja, gak suka, hahaha. Intan ragu-ragu mau naik tapi akhirnya gak jadi (bukan karena saya pengaruhi loh ya). Dadah juga gak naik karena gak mau sebelahan sama orang lain, lagian sebelumnya dia udah pernah naik sih. Jadilah yang naik cuma Lela dan Icus. 😅



#timjagatas

Terus kami naik wahana Transformers. Ini wahana 3D yang ceritanya kita jadi salah satu robot gitu terus berantem sama penjahatnya. Seru lah lumayan apalagi buat penggemar film Transformers #youdontsay.

Abis itu masuk ke Revenge of The Mummy. Ih amit-amit ya kirain wahana 3D juga, taunya ini roller coaster indoor terus ada animasi mummy-nya. Keselllll aku hahaha. 😑😑😑😑 Tapi udah terlanjur antre ya udah lah pasrah.


Ada lebih dari dua puluh wahana di sini. gak cuma wahana yang bisa ‘dinaikin’ (rides) tapi banyak juga wahana ‘show’ yang kitanya nonton aja. Waktu itu kami nonton show When I Grow Up, Donkey Live, Madagascar Boogie, dan Shrek 4D Adventure. Paling seru nonton When I Grow Up, ini show Sesame Street tentang cita-cita, lucuuu dan terakhirnya ada hujan confetti warna-warni~~



Wahana-wahana seru lain tuh Enchanted Airways, Canopy Flyer, Puss in Boots’ Giant Journey, dan Jurassic Park Rapids Adventure™. Sebenarnya mayoritas wahana di sini tuh roller coaster semua, cuma beda-beda bentuk dan temanya aja jadi pengalaman waktu naik pun beda-beda! Terus entah gimana naik wahana di sini tuh gak bikin pusing sampe pucat gitu. Waktu naik ya serem sih tapi udahannya tuh biasa aja, sisa serunya doang. 😊

Baca juga: Jungleland

Yang terakhir kami coba itu Jurassic Park Rapids Adventure™ yang lumayan bikin basah nih. Terus di sebelahnya lihat semacam ruangan-ruangan kecil gitu yang ternyata adalah drying pods. Awalnya excited mau coba tapi akhirnya “udahlah langsung ganti baju aja” setelah tau kalau harus bayar 5 dollar ahahahaha.

Gambar dari rwsentosablog.com

Kalau cuma muter-muter doang nih, USS itu gak berasa besar banget gitu. Padahal ukurannya 20 hektar, lho. Yang saya perhatiin sih, gak terasa besar karena area masing-masing wahana itu tertutup. Dari luar cuma kelihatan tempat masuknya aja. Dan ukuran satu instalasi wahana sendiri itu besar banget. Jadi kalau udah ikut antrean dan masuk sampai naik wahananya, baru deh sadar tempat ini emang gede banget.



  
Waktu cari info makan siang di sini tempat makannya gak terlalu banyak. Pilihan pun semakin sedikit karena harga 😅 Kami sih gak pusing makan siang apa, yang penting sesuai budget haha jadi beli chicken cutlet bento ini di Gloria Snack Shack. Lumayan loh, 11.5 SGD, enak dan mengenyangkan.


Sekitar jam 5 sore kita udah capek, gak tahu mau naik apa lagi. Udah basah juga, jadi ganti baju deh. Terus solat di musola yang ada di dekat wahana Revenge of The Mummy. Musolanya lumayan, lebih besar dari yang di Garden by The Bay. Setelah itu keluar, bye USS~

Jadwal selanjutnya ialah nonton Wings of Time. Untuk ke sana dari USS kami naik monorail lagi dan turun di Beach Station. Beli tiket 18 SGD udah dapet popcorn dan souvenir!


Wings Of Time merupakan sebuah pertunjukkan yang menggabungkan air mancur, laser, LED, dan kembang api sebagai medianya. Air mancur dibentuk seperti layar untuk pancaran laser dan LED yang menyorot dan menampilkan cerita.

Ceritanya sendiri tentang makhluk ajaib semacam burung bernama Shahbaz.  Shahbaz bersama temannya, Rachel dan Felix, terbang ke masa lalu dan menyaksikan perkembangan dunia seiring berjalannya waktu. Sepulang dari perjalanan tersebut, mereka justru menemukan dan menyadari banyak hal tentang diri mereka sendiri, diantaranya ialah keberanian untuk menjadi seseorang yang lebih dari yang mereka kira (sumber). Wings of Time ditutup dengan pertunjukan kembang api yang heboh. 💥💥💥💥




Oke baru sadar foto-foto hari ketiga ini sedikit banget. Sepertinya kami begitu menikmati bermain dan jalan-jalan jadi fotonya gak banyak. Waktu nonton Wings of Time praktis gak ada foto (kami) sama sekali karena memang sudah gelap. Pulang juga buru-buru takut gak kebagian MRT. Tapi puas banget gak nyesel deh, hehe. Sampai hostel sedih karena besok pulang :’(

Day 4: Belanja (lagi) dan Pulang

Hari ini kami bagi dua tim. Icus-Intan-Lela ke Bugis (atau Little India?) karena mau beli kain lagi #emakemaklyfe sementara saya sama Dahlia balik ke Orchard untuk beli cokelat lagi sama mampir 7/11 beli yakult lagi #foodislyfe. Sekitar jam 12 udah kembali berkumpul di hostel, packing untuk pulang hikssss.

Habis packing dan solat zuhur kami langsung pesan Uber ke Changi. Jelas pesan Uber karena bawaan kami telah beranak pinak. Sengaja berangkat dari siang karena mau jalan-jalan di dalam Changi. Tadinya pingin ke Sunflower Garden yang di terminal 3, tapi gak bisa karena katanya harus punya boarding pass untuk flight di Terminal 3 😞 Jadi ya udah muter-muter aja deh di Terminal 1.

First thing first, makan siang dulu lah! Awalnya saya kepingin nyobain Subway yang belakangan lagi sering banget muncul di drama korea ituuuu. Tau sih ga ada label halalnya, jadi mau kira-kira aja gitu pesan yang isi ikan, hehe. 

Waktu sampai kasirnya, belum sempat bilang apa-apa, langsung “but this is not halal”…. Ya sudah saya menyerah, gak apa-apa gak jadi nyobain yang kayak di drama yang penting terselamatkan dari makanan non-halal. Patut bersyukur mbaknya mau ngasih tau ya padahal awalnya saya mau nekat 😅 Akhirnya beli laksa di food court yang ada label halal-nya.


Penerbangan kami kali ini bukan ke Bandung melainkan ke bandara Soekarno Hatta. Excited dong ya karena saya juga belum pernah ke sini. Kebetulan juga sih, jadi Lela bisa langsung naik taksi ke kostan karena besoknya kan harus kerja. Kami yang ke Bandung pun gampang kok tinggal naik travel. Kenapa kebetulan? Karena beli tiketnya jauh sebelum Lela kerja di Jakarta. 😀

Kabarnya bandara Soetta sudah direnovasi dan jadi bagus ya, tapi itu Terminal 3-nya doang ternyata. Kami dapetnya di Terminal 1 dan ya sungguh biasa aja, masih bagusan Bandara Husein. Kamar mandinya sedikit dan bau 😒sedih deh.

Setelah bagasi lengkap, kami tak lupa makan dulu, pesan travel, lalu pulang ke Bandung~ Huwaaaa kangen kasurku! Tapi besoknya udah pingin ke Garden by The Bay dan naik MRT lagi 😫 Semoga MRT Jakarta cepet jadi yaaa!

Akhirnya selesai juga cerita perjalananku dan teman-teman di Singapura. Semoga bisa ke sana bareng-bareng lagi ya. 😉

Sekian dan terima kasih buat yang sudah baca. Sampai jumpa di cerita selanjutnya~

Bye-bye~



Singapore Trip Day 2 : Merlion Park + Gardens By The Bay + Singapore Flyer

on
Friday, March 16, 2018

We woke up still with the fatigue from the first day, lol. The schedules for the second day was Merlion Park, Gardens by The Bay, and Singapore Flyer. Some of us ate pop mie that brought from Bandung for breakfast. I chose to eat bread which was provided by the hostel.

(Baca juga: Singapore Trip Day 1)

For going to the Singapore’s landmark Merlion, we took MRT to Raffles Place station. From there, we have to walk and walk and walk…. It’s kinda far. And the humid air make it worse.. But the view of downtown stuffed with tall building fascinated me! It’s pretty :D We also passed through The Fullerton Hotel that full of bule lagi sarapan.


Around 9, we finally made it to the Merlion Park just to find it already filled with people :’D Kinda hard to take a decent picture. Apparently there’s nothing to do here aside from taking pictures proving that you were here. Well.

   




Merlion Park was hot and humid, I even sweat, haha. The morning sun, the long walk, and the queue to take a photo combined and made us craving something sweet to drink…. So we stopped by McD (again) nearby. I was not into soda drinks and apparently was still hungry 😐 so I chose to order fish burger while the others ordered float. 🍔🍺

Finally we continued the journey to Gardens by The Bay!!! My most anticipated destination! One of my bucket list was finally checked, yay!


To reach Gardens by The Bay we took MRT to Bayfront station, walked through the underground link way, then crossed the Dragonfly Bridge. Before crossing the Dragonfly Bridge, we mistook an escalator that actually brought us to the kind of porch of Marina Bay Sands (MBS). 😶 But we did obviously not let this opportunity go because we unexpectedly found that it was a good spot to take photos with MBS as the background. 😀

We bought ticket for the two main attractions: Flower Dome and Cloud Forest (28 SGD).

Flower Dome is an indoor conservatory with various exotic plants from around the world. The 1.2 hectares conservatory consists of nine garden: Australian Garden, South American Garden, South African Garden, Californian Garden, Olive Groove, Mediterranean Garden, Flower Field, The Baobabs, and Succulent Garden.





The Flower Fields section displays an arrangement of flowers and decoration that changes throughout the year reflecting different seasons and festivals. It was around Lunar New Year when we visited, so it’s got mainly Chinese ornament like lantern and shrine.


Here we met a family from South Korea and took a picture with the kid.💕 I was  kinda sad when the dad referring us as “imo” to the kid because I thought she should call us “eonnie” instead.

Next, we went to the Cloud Forest. It’s located just right next to Flower Dome. Upon entering, we were welcomed by world’s tallest indoor waterfall at 35 meters man-made mountain. The cool mist from the waterfall made temperature inside Cloud Forest felt cooler than Flower Dome. 






In Cloud Forest, there are diverse tropical plants like ferns, orchids, and pitcher plants. Different from Flower Dome that looks colorful, this conservatory is mostly green, just like real forest. We can witness all of them by walk up to the walking bridges called Cloud Walk and Treetop Walk located up high surrounding the Cloud Forest. 

 

Another attraction you can’t miss is Supertree Groove. This free-admission attraction is a constellation of 12 iconic tree-like vertical gardens measuring between 25 and 50 meters tall. The tree-like vertical gardens are designed with large canopies that provide shade in the day and come alive with a delightful display of light and sound at night.


The supertrees are linked by OCBC Skyway. This is a 128 meters aerial walkway, located 22 meters above the ground (about 16 floors-tall building). This attraction will cost you 8 SGD but you will never regret it, because the fantastic view from up above is like no other.


By the way, the ticket for the skyway is sold separately because it could be not available anytime if the weather is not good. Lucky for us to have a chance to go up, despite the wind was quite strong at that time.

I definitely will go back here when it’s tulip season and gonna stay till dark to watch the light show at Supertree Groove!

The next destination was my special request: Singapore Flyer! (It defeated the other candidate: Madame Tussaud’s Museum). 😍🎡 As an “altitude” junkie I am always attracted to Ferris wheel (ok just call me Ferris wheel junkie) so this former highest Ferris wheel in the world is also on my bucket list since forever.

(Baca juga: Jungleland)

From Gardens by The Bay, it took about 20 minutes to reach Singapore Flyer by foot.

The ticket costs 33 SGD. Whew, this is our second most expensive ticket attraction. 😝

The giant Ferris wheel is surrounded by a building that looks like a mall but it’s very quiet when we arrive. There were a mini food court and benches where we can grab a drink and some snack or maybe just resting for a while.


After gathering back our energy we finally entered the capsule. The 165 meters-tall wheel consists of 28 capsule and each capsule can load up to 28 persons. The time needed to have a full circle is approximately 30 minutes. There is a bench in the middle of each capsule. But isn’t it such a waste to enjoy the ride by sitting?



On every corner of the capsule there are photos and some brief explanations about the area or building that can be seen in the certain direction. For example, if you look at the direction of Marina Bay Street Circuit then on that side of the glass there will be an explanation about that.




It’s only 5 PM when we finished the ride and we had finished our schedule that day, according the itinerary. But we didn’t want to go back straight to the hostel so we decided to go to Bugis Junction. Bugis Junction is an integrated development consist of a shopping mall, an office tower, and a hotel.

It’s Sunday so the shopping mall was super crowded. We were just strolled around then bought some ice cream and had dinner.

This time it’s apple ice cream!

That is for the long Day 2. So exciting! But don’t worry it even got more exciting on Day 3! See you next post~

Singapore Trip Day 1 : Arrival + Orchard

on
Tuesday, March 13, 2018
Last year I went to Singapore with my 4 besties after saving money together for almost a year, yay! Here is the story from the first day, enjoy!


We flew with the one and only Air Asia. Our flight was scheduled to take off at 08.40 so we agreed to gather by 06.40 at the latest. I was so excited since I experienced some first-time thing that day. From visiting Husein Sastranegara International Airport, flying with Air Asia, and obviously, going abroad 😂. Our plane flew swiftly and we landed faster than scheduled. Maybe the pilot was in hurry.

After taking our luggage, we set our phone to roaming connection while admiring the splendor Changi Airport. Of course I didn’t forget to rob Singapore tourism brochure at the information center.

As planned before, we got our brunch at the Staff Canteen which is famous for their cheap meals. The Staff Canteen was like a food court where there are many stalls. We ate nasi lemak and juice. The price is indeed cheap for Singapore’s standard. So, unfortunately, the food’s taste was just OK.



nasi lemak and juice

Since we still got our luggages with us, we decided to take Uber for going to the hostel. Our hostel was Moni Gallery Hostel, located in Lavender Street. We got a deal on 327 SGD for 3 nights via booking.com. We chose this hostel mostly because it had free cancellation fee and a private room for 5 of us so we got the whole room by ourselves. 

Actually, it was not a time for checking in yet when we got there but the receptionist allowed us to deposit our luggages there. Thus, we proceed to Orchard Road. Finally it’s time to ride MRT, yeayy!

We only knew that the nearest MRT station was Boon Keng Station but we didn’t aware which way we had to take to go to the station, is it to the left or right? I don’t remember why I didn’t check google maps at that time. In the end we turned right just to find that we literally went around a block before reaching Boon Keng Station and realized that we should’ve turned left instead. 😆

We got off at the Orchard Station and entered Tang Plaza first. We visited Rubi Shoes store and I puzzled when Icus bought so many pairs of shoes and sandals saying that they all were her family’s order. I didn’t buy anything since I really didn’t have idea to go to Singapore just to buy shoes, hehe. She also bought tiger balm which I've never heard about. 😮Oh why am I so clueless~

Next stop was Lucky Plaza. Just like the casual Indonesian tourist, here we bought… souvenirs! Yes, we bought souvenirs on the very first day of our trip lol which later we slightly regreted. I bought t-shirts for my dad, mom, and sister, a tote bag, bags of chocolates, and key chains. The chocolates and key chains was mainly for Ezzy whom I attend the Korean class with and Citra who had been with me in the lab those days. At seven eleven I bought a pack of Yakult in various flavours.

We shopped till our throats said that they needed something fresh. So we went to McDonald’s. My eyes were automatically scanning the menu board, looking for something that isn’t sold in Indonesia’s McD and my choice went to lychee ice cone.


pink lychee ice cream and yakult

Before going back to the hostel we decided to have dinner at Lucky Plaza’s food court. It’s kinda difficult to find an empty spot since it was Saturday. After saving a spot to sit, we ordered tomyam. In one of the stall, we got curious by bandung ice and actually ordered it, just because the name. Later I found that bandung is a drink consists of evaporated milk flavoured with rose syrup, giving it a pink colour. This drink is popular in Singapore, Malaysia, and Brunei; and has no connection with Bandung in Indonesia, the city where we live in. 😁

in front of Lucky Plaza

tomyam

bandung ice

We then going back to the hostel with full tummy and hands full with shopping bags >.< While organizing the stuff we bought, we recalled the day as a tough one, especially for a first day. It’s just our first day and we already had to put hot-in cream on our feet to relieve the fatigue we got from a lot of walking for shopping :D (Well, actually it’s our bad who don’t regularly exercise).


That’s it for the first day. See you on the next day! Psst, we’re going to Garden by The Bay! ^^

Postingan Marah-marah: Underprepared Workshop

on
Thursday, February 1, 2018


Sekitar seminggu yang lalu gue daftar workshop teknik reportase dan penulisan yang diadain sama sebuah kanal berita online (website). Gak lama kemudian gue dapet email untuk pembayaran workshopnya. Pembayaran paling lambat satu hari setelah email itu sampai, katanya.

Tadinya gue udah mau transfer dari rekening sendiri kan, berhubung cuma 75 ribu. Tapi karena males ke atm dan masih punya pulsa sekitar 2 ribu, gue berniat transfer pakai sms banking aja. Waktu gue sms ternyata pulsanya keburu abis. Jadi cuma sampe gue kirim 2 digit PIN, terus ga ada balasan lagi. Kirain belum berhasil dong transfernya. Yaudah gue minta transfer dari papa aja pake m-banking beliau.

Kemudian sehari sebelum workshop gue tiba-tiba berniat untuk bikin akun m-banking. Setelah bikin kan gue bisa cek transaksi terakhir tuh….dan kemudian baru sadar kalau transferan bayar workshopnya udah success dong! Cuma  notifnya gak masuk ke hp karena pulsa gue abis -_-

Uang 75 ribu itu lumayan ya. Jadi gue beranikan diri untuk kontak CPnya, siapa tau uang gue bisa dibalikin 😖 Di pengumuman workshopnya emang udah dibilang, kalau gak jadi dateng maka uangnya gak bisa dibalikin. Tapi ini kan gue mau dateng ya. Cuma bayarnya dua kali. Gak salah dong kalau gue minta pembayaran yang satunya dibalikin.

Gue sebenarnya sudah hampir merelakan sih kalau gak dibalikin juga, memang ini kesalahan gue juga. KALAU CP-NYA MAU JELASIN BAIK-BAIK.

Tapi, apa yang gue dapatkan?

                                                                  

Ngeselin ga sih? 

Kalau emang gak bisa ya jelasin dong kenapa gak bisa. Kalau gak mau jelasin ya bilang aja pokoknya gak bisa. Kenapa malah gitu? Bikin gue negative thinking banget sama website-nya sumpah. Gak profesional gitu kesannya.

Alhasil gue dateng workshop setengah hati -_-

Udah gitu peserta disuruh dateng jam 7.30 tapi sampai jam 8 pintu gedungnya bahkan belom dibuka juga. Saat nunggu ini ada orang yang dateng berdua, mereka agak gak yakin gitu karena gak dapet email konfirmasi kayak yang gue dapet. Padahal udah bayar!

Di email yang gue dapet, tulisannya “kalian yang menerima email ini telah resmi terkonfirmasi dan dipersilakan mengikuti kelas.” Yang logikanya berarti kalau gak dapet email ini gak boleh ikut workshop dong yah. Tapi ya ga tau juga, coba aja masuk dulu, kata gue.

Akhirnya pintu gedungnya dibuka jam 8.20. Setelah masuk ruangan, setting mikrofon dulu lamaaa banget. Dan baru mulai pembukaan acara jam 8.49!

Gue kira pembukaan mah ya setengah jam cukup lah ya secara yang diomongin itu bener-bener pengenalan doang tentang kanal berita online ini. Eh taunya sampe 2 jam bok! Kebayang gak ngapain aja? Mana ruangannya remang-remang, ngantuk sis.

10.45 akhirnya mulai ‘kelas’nya. Pembicara pertama adalah seorang pemred kanal berita ini. Dia tentunya jurnalis kawakan ya. Penampilannya santai banget, pakai kaus dan celana kargo selutut. Dia cerita sedikit tentang pengalamannya dan gimana sih jurnalistik itu sebenarnya. Sedikit banget cuma sepuluh menit.

Terus lanjut ke pembicara kedua. Yang kedua ini maunya sharing pakai proyektor karena ada yang mau dia tunjukkin dari laptopnya. Masalahnya, gak ada proyektor. -_- Huh, kezel lagi deh aku. Why gitu why gak dari tadi pagi disiapin. Gue aja begitu masuk ruangannya langsung mikir, “kok gak ada proyektor?”, secara namanya kelas zaman sekarang ya sewajarnya pake proyektor kan?

Sementara proyektornya dicari (yang entah nyari di mana), panitia lain nyuruh pembicara ini ngobrol-ngobrol dulu aja.  Tapi pembicaranya kekeuh minta proyektor karena susah jelasinnya kalau pesertanya gak sambil lihat apa yang mau dia tunjukkin. Akhirnya ya cerita-cerita seadanya, dan dia juga minta maaf kalau presentasi yang dia siapin seadanya karena dia baru diminta jadi pembicara sehari sebelumnya.

WHAT?!

Gue langsung yang, “niat gak sih qlean bikin workshop?” T__________T

Proyektor akhirnya datang jam 11.30 alias 30 menit sebelum jam orang normal istirahat siang. Bisa ditebak, adzan dibiarkan lewat begitu saja. Bahkan saat kelas lain mulai menyerbu meja prasmanan buat makan siang, pembicaranya lanjut aja bicara. Ya dia udah nanya sih ke kelas, mau istirahat dulu atau lanjut? Yang dijawab dengan lanjut.

-_-

Sebenarnya topik pembicara yang ini emang seru sih. Dia ini jurnalis yang udah kayak detektif atau bahkan polisi. Awalnya dia reporter olahraga yang liputannya gak jauh-jauh dari Persib tapi sekarang dia jadi jurnalis investigasi yang kerjanya mulai dari ngeliput kasus pencurian bangkai kapal sampai kasus suap pejabat.

Dia cerita gimana caranya tracking (alias ngepoin) orang hanya lewat internet. Gimana dia tau bahwa si A merupakan suaminya si B yang ternyata sepupunya si C dan lain-lain. Juga tentang gimana cara tau sebuah foto itu diambil di mana dan diunggah dari mana. Bahkan dia cerita tentang suatu kasus yang belum terbit dan harus dirahasiakan.

Setelah panjang lebar begitu, akhirnya kelas ini istirahat sekitar jam 13.30. Nah disini yang bikin 
kesal lagi adalah ada peserta yang gak dapet makan T_T Kasian, huhu. Wong emang kelas gue ini cuma dapet sisa-sisa. Kan kelas lain udah makan dari tadi, sesuai jam istirahat orang normal. Kenapa sih kelas gue yang kacau gini. 😢

Terus saat itu baru sadar yaampun gak ada daftar hadir loh! Orang yang tadi bilang gak dapet email itu juga masih ada di kelas. Emang gakpapa sih harusnya karena mereka udah bayar. Tapi kalau gak ada daftar hadir gini kan artinya yang gak bayar juga bisa masuk!

헐. Makin yakin aku kalau workshop ini gak disiapin dengan baik. #sad

Abis makan siang ganti pembicara, kali ini topiknya wawancara. Hampir kayak kuliah sih sesi ini, karena di slidenya lumayan banyak teori gitu. Tapi lumayan rame karena peserta lain cukup banyak yang antusias dan nanya-nanya.  

Sekitar jam 15.30, gue kira bakal istirahat karena jelas-jelas di email tercantum “istirahat akan diadakan 3 kali.” Wajar dong kalau jam segituan buat istirahat sore. Eh, taunya masih lanjooooot!

Alih-alih istirahat, ini malah ganti pembicara lagi. Temanya sekarang tentang teknik penulisan. Tapi yang diomongin gak ada teknis-teknisnya. Dia ngomongin apa aja, gue udah gak konsen. Kesel banget, bikin acara workshop seharian tapi kayak gak ada rundownnya gini. T__T Mana pake acara nyari file dulu berapa menit. Hiks. Abis file-nya ketemu, eh, cuma diliatin dikit. Banyak dia cuap-cuap aja.

Di sini gue tambah yakin lagi mereka bikin acara dengan koordinasi minimalis. Pembicara ini pikir peserta workshopnya udah ngirim tulisan sebagai syarat ikut workshop. Padahal nggak.

Terus dia bilang, “kalau menurut saya perlu latihan ya?” dan kasih instruksi untuk liputan ke luar gedung secara berkelompok.

Padahal bagian ini nih yang udah gue bayangin sejak pertama baca judul workshopnya. Jalan-jalan keluar nyari sesuatu yang bisa dijadiin berita. Tapi kenapa dari cara dia ngomong kok kayak bagian ini gak ada di agendanya gitu yah? T___T

Workshop ini memang jadwalnya seharian penuh, jam 8 pagi sampai 11 malem. Maka dibayangan gue tuh, jam 8-12 siang dikasih teori. Terus abis istirahat siang langsung ke lapangan buat liputan. EH TAUNYAAAAA.

Setelah itu baru dibikin kelompok buat tugas liputan. Keder sendiri mereka (pembicara dan panitia lainnya) karena ternyata peserta kelas ini ada 43 orang. Padahal mereka sendiri yang bilang di pengumuman workshop kalau peserta dibatasi 30 orang perkelas. Mereka yang baru nyiapin 6 topik untuk tugas liputan jadi harus nambahin 1 topik lagi karena pesertanya berlebih. Dan pantesan aja sampai ada yang gak dapet makan siang! -______-

Bikin kelompok juga riweuh banget elaaah. Dari yang ngitung 1 sampai selesai lah. Ngitung 1 sampai 7 ke belakang lah. Ngitung 1 sampai 7 ke samping lah. Naon sih.

Hatiku sudah semakin tidak karuan. Sudah jam 4 lebih tapi gak ada tanda-tanda dipersilakan istirahat. Habis bikin kelompok langsung disuruh kumpul perkelompok. Waktu liputan sampai jam 6 tapi kita tambahin deh sampai jam 7 malam, katanya. Gak jelas banget lah.

Level kesel gue udah maksimal.

                                    

Lalu, apa yang gue lakukan?



KABUR. 

BODO AMAT. 

Gak akan ada yang nyari juga.

Saat orang-orang pada rame nyari teman sekelompok, gue keluar ruangan sambil bawa tas gak pake nengok kanan kiri. GUE PULANG. Mending nungguin super blue blood moon di rumah dari pada lanjut ikut workshop yang gak jelas itu.

BYE.